Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PARA petani yang tergabung dalam kelompok tani Desa Lumban Dolok, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, mengeluhkan adanya kelangkaan pupuk subsidi.
Hal ini tercetus saat pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Desa Lumban Dolok, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, pada Senin, (20/1) kemarin di Balai Seni Kantor Desa Lumban Dolok.
Sementara itu, Kepala Desa Lumban Dolok Efendi Silaen dalam Musrenbang tersebut mempertanyakan cara mendapat kartu dari Kementerian Pertanian.
Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian, Victor Manurung, menegaskan agar setiap kelompok tani yang belum terdaftar segera melengkapi berkas untuk dimasukkan ke data Simluhtan Kementerian Pertanian.
"Kelompok Tani harus memiliki AD/ART, memiliki pertemuan terjadwal, dan daftar hadir. Jika ini sudah lengkap maka kelompok tani untuk mendapatkan kartu dari Kementerian Pertanian. Iuran harus dibayar, keaktifan kelompok tani menjadi indikator mutlak untuk menerima program dari Kementerian Pertanian," kata Victor.
Pada kesempatan itu, warga berharap segera mendapat bantuan dan kelompok tani dapat bekerja maksimal agar dapat melakukan pekerjaan sebagai petani.
Adapun sejumlah hasil Musrenbang yang akan dibawa ke tingkat Kecamatan, di antaranya untuk Dusun 1 pengadaan mesin pemipil jagung dan bibit jagung Pioneer 32 melalui kelompok tani yaitu Kelompok Tani Nagurguran.
Kemudian untuk Dusun 2 berupa peningkatan/rehabilitasi jalan dari Dinas PUTR, lanjutan jalan Pea Torus 500 M. Lalu untuk Dusun 3 Lumban Baringin berupa pengadaan handtraktor untuk Lumban Baringin melalui Kelompok Tani Sitambirik.
Untuk Dusun 4 Nadeak berupa pengadaan benih bawang merah melalui Kelompok Tani Nagurguran. Sementara Pokdakan Lumban Dolok mengusulkan pengadaan bibit ikan lele, ikan mas dan pakan. Lalu Kelompok Penenun mengusulkan bantuan bibit benang tenun untuk perajin. (AP/J-3)
Dari uji kesiapan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi penyalur pupuk subsidi di wiilayah amatan, diperoleh hasil sebanyak 79,6% Gapoktan dinilai belum siap.
Pupuk Indonesia memastikan bahwa penutupan kios ini tidak akan mengganggu proses penyaluran pupuk ke petani.
Acara Tebus Bersama dan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan pupuk subsidi; memastikan kemudahan penebusan; dan menjaga agar harga pupuk sesuai dengan HET.
Bupati Agam menyoroti maraknya keluhan petani soal harga pupuk subsidi yang dijual di atas HET.
Semua petani yang terdaftar dalam eRDKK mendapatkan pupuk subsidi tepat waktu
Pemerintah resmi membentuk kelompok kerja (pokja) yang berfungsi sebagai pengawas penyaluran pupuk subsidi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved