Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DAMPAK wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Tengah, sejumlah pasar wlhewan di empat daerah di Jawa Tengah ditutup sementara, vaksinasi terus digencarkan untuk mencegah semakin meningkatnya jumlah hewan terpapar PMK tersebut.
Pemantauan Media Indonesia Jumat (17/1) setelah Kabupaten Blora menutup dua pasar hewan akibat wabah PMK, giliran Grobogan, Sragen, dan Wonogiri lain juga melakukan hal serupa untuk mencegah melonjaknya kasus penyakit mulut dan kuku lebih besar, hal ini mengingat sudah 4.082 ekor hewan ternak di Jawa Tengah terpapar hingga ratusan ekor diantaranya mati.
Selain itu setelah mendapat 40.000 dosis vaksin, 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah terus menggencarkan vaksinasi untuk mencegah lonjakan kasus PMK yang lebih besar, disamping digencarkannya berbagai kegiatan dengan menurunkan tim kesehatan hewan melakukan pengecekan hewan ternak di kandang, penyemprotan disinfektan, hingga penanganan hewan ternak yang terpapar
"Lalulintas (pergerakan) hewan ternak di perketat sebagai upaya menghindari penularan PMK di setiap perbatasan antar daerah maupun provinsi, baik itu darat, udara dan laut dengan melakukan pengecekan kesehatan hewan ternak," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah Ign Haryanta Nugraha.
Mencegah penularan kasus PMK lebih besar, demikian Ign Haryanta Nugraha, empat daerah di Jawa Tengah yakni Blora, Grobogan, Sragen dan Wonogiri telah menutup sejumlah pasar hewan yang ada di daerah itu, sedangkan daerah lain akan menyusul, serta berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan kasus terus dilakukan.
Meskipun belum mempunyai data secara pasti jumlah pasar hewan di empat daerah yang ditutup, menurut Ign Haryanta Nugraha, di Wonogiri ada 17 pasar hewan, Blora tiga pasar hewan besar di Grobogan ada empar pasar hewan dan Sragen setidaknya ada lima pasar hewan.
Puluhan ribu vaksin tambahan yang telah diperoleh Provinsi Jawa Tengah, ungkap Ign Haryanta Nugraha, juga telah didistribusikan ke 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah untuk disuntikan ke hewan ternak yang masih sehat. " Langkah ini diharapkan dapat mencegah penularan PMK yang kini telah mencapai 4.082 ekor," imbuhnya.
Sementara itu dampak wabah PMK di Jawa Tengah juga mengakibatkan perdagangan daging ternak menurun, bahkan Sukirman, pemasok daging dari Boyolali mengaku penjualan daging sapi merosot meskipun dijamin daging dijual hasil penyembelihan sapi yang telah lolos uji kesehatan. "Biasanya setiap hari menyembelih 3-5 ekor, tetapi sekarang pesanan menurun hanya satu ekor per hari," imbuhnya.
Hal serupa diungkapkan Hartati, pedagang daging di Pasar Baru Kota Semarang, tidak hanya penjualan daging sapi yang merosot tetapi juga daging ternak lain seperti kambing dan babi juga menurun, biasanya setiap hari mampu menjual hingga 50 kilogram tetapi sekarang 10 kilogram cukup berat, bahkan mendekati Imlek penjualan daging babi juga merosot hingga 60-70 persen
"Penjualan yang cukup stabil hanya daging ayam, mungkin karena tidak terpengaruh Kadus PMK yang kini masih ramai," ujarnya.
Pedagang daging sapi di Ambarawa, Kabupaten Semarang Kentik juga mengatakan akibat wabah PMK terjadi saat ini penjualan daging sapi merosot, bahkan sejumlah daerah seperti Kora Semarang, Kendal, Demak dan Salatiga telah menghentikan pengiriman sementara waktu karena pengecer di daerah tersebut cukup sulit menjual. (S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved