Pemerintah Tegaskan tidak Lagi Impor 4 Bahan Pangan, Wujudkan Swasembada Pangan 2027

PEMERINTAH pastikan menghentikan impor empat bahan pangan, sebagai persiapan menyongsong swasembada pangan 2027. Keempat bahan pangan tersebut beras, jagung kedelai dan gula. 

Penegasan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan  Zulkifli Hasan ketika membuka Munas Perpadi di Diamond Convention Center, Solo, Rabu (15/1/2025).

“Dipastikan tidak impor beras, kedelai jagung, gula. Ada juga garam.Untuk itu harus ada kerjasama menyediakan pangan. Kalau tidak bisa menyediakan pangan bagaimana tidak impor," kata dia.

Baca juga : Swasembada Ikan

Menurut dia, Pemerintahan Prabowo Subianto untuk target mencapai swasembada pangan 2027, harus dimulai menghentikan impor bahan pangan pokok, seperti beras, jagung, kedelai dan juga garam.

Dia paparkan, sejumlah program untuk mequjidkan swasembada pangan, maka pada tahun ini pemerintah fokua pada penuntasan pembangunan irigasi serta memperbaiki infrastruktur pengairan yang rusak.

Begitu halnya soal pemenuhan kebutuhan pupuk tahun ini juga dinaikkan menjadi 9,55 juta ton, dibandingkan ketersediaan tahun sebelumnya yang masih
 7 juta ton.

Baca juga : Kejar Target Tiga Kali Tanam, Irigasi Bendung Gerak Serayu Banyumas Dibenahi

" Bahkan pemerintah telah memangkas  aturan-aturan tentang distribusi pupuk, semua dimudahkan. Kini tanggung jawab pupuk hanya di Kementerian Pertanian, dan yang didistribusikan Pupuk Indonesia, semua diperuntukkan bagi petani,” lugas Zulhas.

Lebih dari itu, seluruh penyuluh petani dijadikan sebagai pegawai pusat. Sedikitnya  37 ribu penyuluh pertanian harus serius membantu kerja petani dalam mengurus tanaman pangan. Dan bahkan tiap desa mininal harus ada satu penyuluh.

Bersamaan dengan penghentian impor beras, pemerintah targetkan produksi gabah tahun ini bisa mencapai 64 juta ton, atau naik 12 juta ton dibandingkan produksi tahun 2024 yang mencapai 52 juta ton.

Baca juga : Prabowo Ajak Jepang Terlibat Program Swasembada Pangan

 "Tahun kemarin produksi gabah 52 juta ton lebih, maka tahun ini kita targetkan 64 juta ton gabah. Kita tingkatkan," sambung dia.

Pemerintah juga akan terus mendorong anak muda terjun di sektor pertanian, sebagai pelapis petani saat seksrang yang rata rata berusia 50 - 60 tahun. 

"Petani saat ini semua tua, tidak ada yang muda, usianya kisaran 50-60 tahun. Dulu di era Suharto 65 persen menjadi tenaga sektor pertanian. Sekarang hanya 25 persen,  tua-tua,  karena (pertanian) gak menarik. Pupuk telat akhirnya rugi. Lama lama sawahnya dijual, ladang dijual," ujarnya menyayangkan.

Baca juga : Lamongan Siap Berkontribusi Wujudkan Swasembada Pangan 2025

Sementara Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan, negara punya kebijakan menuju swasembada yang berkelanjutan. Karena itu Perpadi harus menempatkan diri sebagai bagian dari dari bangsa. 

Perpadi siap mendukung, sehingga swasembada pangan bisa direalisasi dua tahun mendatang. " Kita dorong teman-teman untuk kesana.  Tapi harus ada kebijakan pemerintah yang bisa mengakomodasi kaitannya revitalisasi (alat) dan harga pembelian (beras) pemerintah,” sergah Alimoesa.

Bulog Harus Serap

Di depan anggota Perpadi yang sedang menggelar Munas di Solo,  Zulkifli Hasan juga memberikan penegasan kebijakan pebaikan HPP gabah.  

HPP gabah terbaru yang berlaku.mulai 15 Januari 2025 adalah Rp6.500 atau naik Rp500 dari HPP yang diafkir. Selain itu HPP jagung juga berubah menjadi Rp5.500, dari tahun lalu Rp5.000.

Bersamaan dengan penaikan, pemerintah menugasi Bulog harus membeli gabah petani agar harga gabah tidak jatuh. Juga penguatan bantuan untuk Perpadi dalam permodalan.

Pemerintah, lanjut Zulhas siap membantu Perpadi jika kesulitan permodalan, dan  Bulog dimibta menyiapkan gudang agar bisa membeli gabah petani.

“Kesulitan beli gabah saya bantu. Kalau belinya gabah dibawah HPP , ya kasihan petani tidak berkembang,” kata dia sembari memprediksi panen MT I yang bakal terjadi dalam tiga bulab mendatang, mulai Februari hingga April.

Yang jelas, dalam pembelian gabah petani, Bulog harus siap dengan gudang. Jika tidak cukup, disarankan untuk dititipkan di gudang penggilingan. " Harus seperti itu, beli gabah petani, jangan sampai harga jatuh," pungkas dia. (S-1)