Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENGANTISIPASI cuaca ekstrem, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta bantuan kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan modifikasi cuaca.
Pemantauan Media Indonesia hingga Minggu (15/12) lebih dari sepekan cuaca ekstrem terus terjadi di puluhan daerah di Jawa Tengah. Kondisi ini mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut. Kondisi ini harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin.
Menurut BMKG, cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah diperkirakan masih akan berlangsung hingga Senin (23/12) mendatang, sehingga langkah antisipatisi pun dilakukan Pemprov Jateng. "“Kami sudah minta bantuan untuk TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca), BMKG dan BNPB untuk melakukan modifikasi cuaca," kata Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Langkah modifikasi cuaca, menurut Nana Sudjana, diharapkan dapat memecahkan masalah cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari ke depan, karena pemerintah tidak ingin kejadian bencana banjir di Demak dan Grobogan tahun lalu terulang. “Jangan sampai ada korban akibat bencana," imbuhnya.
Selain meminta bantuan modifikasi cuaca, lanjut Nana, Pemprov Jateng telah berupaya melakukan antisipasi dengan melakukan beberapa langkah seperti memastikan kesiapan relawan melalui apel siaga yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng beberapa waktu lalu.
Langkah lainnya, lanjut Nana, adalah memastikan kondisi peralatan yang digunakan ketika menghadapi bencana, juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sehingga langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak bencana saat cuaca ekstrem melanda.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan potensi bencana ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung di sejumlah daerah di Jawa Tengah pada 16-23 Desember mendatang, sehingga diminta kewaspadaan dan antisipasi sedini mungkin dampak bencana hidrometeorologi yang mungkin ditimbulkan.
"Kami mengkhususkan datang ke Semarang ini, karena eskalasi cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah semakin menguat, sehingga perlu antisipatisi dampak sedini mungkin," kata Dwikorita di Semarang beberapa waktu lalu.
Selain penguatan tanggul-tanggul sungai, kata Dwikorita, BMKG menekankan pentingnya koordinasi lebih lanjut dengan balai wilayah sungai setempat untuk mencegah potensi banjir. "Kita minta warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana sebagai dampak cuaca ekstrem tersebut," tambahnya. (N-2)
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
BNPB mengerahkan lima unit helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau
UPAYA pemadaman karhutla dari udara menggunakan helikopter water bombing di Riau mengalami kendala. Sebagai solusinya, Riau akan menerima bantuan dua helikopter dari Palembang.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat karhutla Riau.
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved