Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KONDISI jembatan rangka baja di Jalur Nasional Aceh-Medan rusak parah. Lokasinya persis di kawasan lintasan Desa Gampong Baro, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Aceh.
Pasalnya lapisan aspal hotmix pada bagian lantai atas banyak yang terkelupas sehingga banyak kendaraan terperosok dalam lubang terbuka. Lalu, kondisi beton pada bagian lantai dasar juga banyak yang keropos karena faktor usia sudah usang.
Itu sebabnya sudah dua tahun terakhir lantai jembatan rangka baja di jalan lintas nasional itu banyak retak, pecah-pecah, keropos, dan berlubang menganga. Bahkan cukup sering kendaraan roda dua dan mobil pribadi hingga bus umum terperosok dalam lubang jembatan.
Bahkan sering kali bertabur lubang dan hanya ditangani dengan cara ditambal mengguankan beton. Sayangnya, tambalan itu tidak lama kemudian keropos atau pecah lagi.
"Pengemudi mobil atau pengguna sepeda motor sering terperosok dalam lubang, terjatuh sehingga berakhir kecelakaan lalu lintas," tutur Munawar, warga setempat, Rabu (4/12).
Ironisnya, meski lantai jembatan jalan utama dan tersibuk di Provinsi Aceh itu sudah rusak parah, tapi pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh hingga kini belum melakukan penanganan serius. Misalnya, melakukan rehab berat atau membangun baru.
Bila terus dibiarkan atau tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan korban kecelakaan lalu lintas akan terus berjatuhan. Apalagi menjelang libur Tahun Baru dan menghadapi musim mudik Lebaran ke depan.
"Sudah dua kali musim mudik Lebaran masih juga tambal sulam. Kecelakaan jalan terus," tutur Arifin, warga asal Aceh Utara yang merantau di Banda Aceh dan pulang pergi melalui jalur nasional itu. (MR/J-3)
Surat pemberitahuan dan permohonan perbaikan permanen itu sedikitnya sudah dua kali dilayangkan sejak dua tahun terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved