Erupsi Lewotobi Fluktuatif, Jarak Pandang Perairan TN Komodo Terbatas

Marianus Marselus
21/11/2024 17:45
Erupsi Lewotobi Fluktuatif, Jarak Pandang Perairan TN Komodo Terbatas
Kapal Wisata di TN Komodo.(MI/Marianus Marselus)

ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Kamis (21/11) masih fluktuatif. Kondisi itu membuat jarak pandang terbatas di perairan Taman Nasional (TN) Komodo imbas abu vulkanis. 

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengimbau kepada semua kapal yang akan berlayar ke Taman Nasional Komodo agar memperhatikan jarak pandang aman. 

Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, mengatakan  jarak pandang terbatas akibat intensitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur di wilayah perairan Labuan Bajo dan TN Komodo.

"Diimbau kepada nahkoda kapal upaya memperhatikan jarak pandang aman serta bernavigasi dengan baik tetap waspada dan memperhatikan cuaca buruk," kata Stefanus, Kamis (21/11) siang.

Nahkoda juga diminta untuk memperhatikan kelayakan kapal serta berlindung jika terjadi cuaca buruk. "Agar berlindung dan berlabuh jangkar apabila jarak pandang terbatas dan melanjutkan pelayaran kembali jika jarak pandang sudah normal," pinta Stefanus.

Selain itu, nahkoda juga dianjurkan untuk saling memberi informasi kepada kapal-kapal lain jika mengetahui cuaca semakin memburuk selama pelayaran. 

Stefanus menegaskan, pihaknya tidak akan mengeluarkan izin berlayar jika kondisi cuaca kian memburuk di sekitaran perairan TN Komodo dan sekitarnya.  

"Syahbandar akan mengeluarkan pemberitahuan penundaan keberangkatan kapal (SPB) jika cuaca semakin  memburuk," imbuh dia. 

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Flores Timur melarang pengungsi untuk kembali ke desa sekalipun hanya untuk menegok kebun dan rumah.

Akses menuju empat desa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan radius 4 kilometer ditutup. Empat desa tersebut masing-masing, Desa Nawokote, Padang Pasir, Klatanlo, Wulanggitang.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hironimus Lamawuran, mengatakan warga dilarang beraktivitas dalam radius bahaya. Dia mengimbau warga terdampak tetap berada di kamp pengungsian.

“Kami imbau untuk tidak usah pulang dulu ke rumah dan kebun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” pinta Hironimus.

Sementara, saat ini Gunung Lewotobi masih berstatus pada level IV awas. Hingga Kamis (21/11) pukul 00.00 Wita-06.00 Wita, dilaporkan masih terjadi gempa tremor menerus dengan amplitudo 7,4-14,8 mm, dominan 7,4 mm.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Yeremias Kristianto Pugel, mengatakan erupsi masih fluktuatif disertai gemuruh kuat 

"Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah," imbuhnya.
(MM/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya