Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
CUACA ekstrem melanda Kota Sukabumi, Jawa Barat. Cuaca ekstrem tersebut memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah titik, Selasa (5/11) petang. Aktivitas masyarakat pun tersendat.
Hingga saat ini petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi masih melakukan penanganan. Berdasarkan data sementara hingga pukul 16.55 WIB, bencana hidrometeorologi terjadi di 32 titik. Mayoritas terjadi banjir limpasan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang mengakibatkan bencana terjadi serentak di berbagai lokasi. BPBD mengerahkan personel ke berbagai lokasi. "Tim BPBD sebanyak 30 personel sedang penanganan di lapangan," kata Novian, Selasa (4/11).
Novian menuturkan bencana didominasi banjir limpasan. Dari 32 lokasi terdampak bencana, banjir limpasan terjadi di 27 titik. Sisanya tanah longsor di 3 titik, pohon tumbang di 1 titik, dan tanggul jebol di 1 titik. "Perkembangan lebih lanjut nanti diinformasikan kembali," pungkas Novian.
Andri, 47, warga Jalan Otto Iskandar Dinata di Kecamatan Citamiang, mengaku rumahnya terendam banjir limpasan. Air meluap dari ruas jalan ke dalam rumah yang posisinya berada di bawah. "Air dengan cepat meluap karena hujan begitu lebat. Air bersama lumpur masuk ke dalam rumah," kata Andri. (N-2)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved