Peringati Hari Jadi dan HUT RI, Pemprov Semarang Gelar Wayang Kulit

Haryanto Mega
15/8/2024 09:18
Peringati Hari Jadi dan HUT RI, Pemprov Semarang Gelar Wayang Kulit
Pagelaran Wayang Kulit memperingati hari jadi Kota Semarang dan HUT RI ke-79.(MI/Haryanto Mega)

PAGELARAN wayang kulit dalam rangkaian memperingati hari jadi ke-79 Provinsi Jawa Tengah berlangsung di Halaman Gubernuran Jalan Pahlawan
Semarang, Rabu malam 14/8.

Dalam perhelatan itu, Dalang Ki Warseno Slenk dihadirkan dengan lakon "Semar Kembar-Sembadra Larung". Sebelumnya turut menghibur para penikmat wayang, yakni aksi dalang kembar asal Semarang Bagas Satyanegara (Satya) dan Brata Satrianegara (Satria) membawa lakon "Jarasandha Lena".

"Ini untuk memperingati hari jadi ke-79 Provinsi Jawa Tengah, juga dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus. Sekaligus untuk menggali dan melestarikan budaya bangsa," kata Penjabat Gubernur Nana Sudjana.

Baca juga : Dalang Cilik Yusuf Wikrama Tungga asal Semarang Ingin Lestarikan Seni Wayang

Wayang Kulit yang telah tercatat sebagai warisan budaya tak benda oleh
UNESCO ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Jawa sehingga layak untuk dilestarikan dan dikembangkan. "Terbukti wayang kulit tidak hanya digemari di Jawa tetapi sudah masuk ranah Indonesia, sudah go international. Budaya ini harus kita lestarikan," katanya.

Nana mengatakan, pagelaran wayang kulit bukan sekadar pertunjukan. Ada nilai-nilai luhur, termasuk tuntunan kehidupan sehari-hari di dalamnya. Ceritanya juga memberikan pesan moral yang mengajak masyarakat lebih bijaksana dan lebih mulia.

Pesan-pesan moral itu misalnya  ditemukan dalam cerita "Semar Kembar-Sembadra Larung". Di tengah banyaknya keserakahan dunia dan perilaku buruk, kebaikan selalu menjadi pemenangnya.

Baca juga : Asam Segar Sajian Legenda Semarang

"Ini mengandung edukasi. Apalagi nanti kita akan menghadapi Pilkada serentak. Kita harapkan dari pertunjukan ini, Jateng tetap damai, adem, dan kondusif," kata Nana.

Acara dimulai penyerahan secara simbolis wayang Semar oleh Nana didampingi Pangdam IV/Diponegoro Deddy Suryadi dan Sekda Jateng Sumarno kepada dalang Ki Warseno Slenk.

Adapun, perhatian Pemprov Jateng pada bidang kebudayaan khususnya seni tradisional sangat besar. Mulai 2018, bantuan alat seni karawitan atau gamelan terus digelontorkan.

Setidaknya ratusan kelompok seni tradisional di ratusan desa menerima manfaat bantuan tersebut. Bahkan yang seni tradisionalnya sempat redup maupun mati, dapat kembali dihidupkan. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
  • Premanisme di Mandura

    06/7/2025 05:00

    PREMANISME kembali menggila. Berkedok sebagai ormas, tapi sepak terjang mereka bak garong yang garang melawan hukum.

  • Pemimpin itu juga Guru

    04/5/2025 05:00

    ADA kata-kata bijak, ‘pemimpin itu juga guru’. Maknanya, pemimpin semestinya juga berjiwa pendidik karena ucapan, sikap, dan perilakunya harus bisa menjadi contoh.

  • Berani Berkorban

    02/3/2025 06:00

    ​DALAM hal watak, setiap pejabat negara idealnya seorang kesatria.

  • Cara Membuat Wayang Kulit: Panduan Lengkap untuk Pemula

    18/2/2025 18:41

    Wayang kulit adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Seni tradisional ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga memiliki nilai filosofi dan sejarah mendalam

  • Wayang Golek vs Wayang Kulit: Apa Perbedaannya?

    13/2/2025 23:00

    Keduanya memiliki nilai budaya yang tinggi, namun cara penyampaian cerita dan visualisasinya sangat berbeda, mencerminkan keragaman dalam tradisi wayang di Indonesia.

  • Filosofi Semar: Makna Mendalam dalam Dunia Wayang Kulit

    13/2/2025 18:09

    Di antara banyak tokoh pewayangan, Semar menempati posisi istimewa sebagai sosok yang penuh misteri namun kaya akan kebijaksanaan.