Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GEDUNG Sunan Pandanaran Klaten, Jawa Tengah, dipadati masyarakat pecinta seni budaya daerah, Jumat (9/8) malam. Mereka datang untuk menyaksikan pentas ketoprak Babad Adeging Klaten yang digelar Dewan Kesenian Klaten.
Pentas ketoprak dalam rangka peringatan Hari Jadi Klaten ke-220 dan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, dihadiri Bupati Sri Mulyani, Komisi II DPRD Klaten, Forkopimda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan para tokoh masyarakat.
Pergelaran ketoprak yang mengambil cerita Babad Hadeging Klaten, diprakarsai oleh Dewan Kesenian (Wankes) Klaten. Untuk pentas kali ini, paraga atau pemainnya spesial para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten.
Baca juga : Seniman Kritik Putusan MK lewat Pentas Ketoprak Tobong
Para pejabat yang tampil, antara lain Ketua DPRD Hamenang Wajar Ismoyo, Sekda Jajang Prihono, Asisten I Setda Joko Purwanto, Asisten II Much Nasir, Kepala Bapperida, Kepala Inspektorat, serta para Kepala Dinas dan Direktur BUMD.
Pentas ketoprak Hari Jadi Klaten ke-220 dan HUT ke-79 RI, juga didukung TNI Kodim 0723 Klaten dan Polres Klaten, serta legislator Komisi IV DPR RI Sunarna (Bupati 2005-2015) selaku Ketua Umum Wankes Klaten.
Sementara itu, Ketua Umum Wankes Klaten Sunarna dalam sambutannya mengatakan, bahwa pentas ketoprak kolaborasi dalam rangka Hari Jadi Klaten ke-220 dan HUT ke-79 RI untuk hiburan masyarakat Kabupaten Klaten.
Baca juga : 592 Siswa SD-SMP Ikuti Festival Ketoprak Pelajar Klaten
"Pentas ketoprak ini upaya Wankes Klaten memaksimalkan fungsi dan peran nguri-uri seni budaya daerah. Jadi, untuk mewujudkan Tri Karsa Budaya, yakni meluhurkan, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya daerah," jelasnya.
Bupati Sri Mulyani pada pembukaan pentas ketoprak tersebut, menyampaikan apresiasi kepada Wankes Klaten yang menggelar ketoprak dengan melibatkan pejabat Pemkab Klaten, TNI dan Polri. Kegiatan seni budaya ini juga dinilai luar biasa.
"Saya menyambut baik dan mendukung prakarsa Wankes Klaten menyelenggarkan pentas ketoprak dalam upaya mewujudkan Tri Karsa Budaya, yakni meluhurkan, mengembangkan, dan melestarikan potensi seni budaya darah," imbuhnya.
Pentas ketoprak dibuka Bupati Sri Muyani, ditandai pemukulan kentongan. Setelah pentas berakhir dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Bupati Klaten. Potongan tumpeng diberikan kepada Ketua Umum Wankes Klaten.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Klaten menyerahkan piagam penghargaan pelestari seni ketoprak Dewan Kesenian kepada sekolah, sanggar, pemerintah desa, pengusaha, dan media. Media Indonesia salah satu penerima penghargaan tersebut. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved