Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FENOMENA alam El Nino masih terus menyelimuti kawasan Provinsi Aceh. Itu sebabnya ancaman kekeringan dan gagal panen semakin menghantui lahan tanaman padi sawah milik petani setempat.
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir tidak turun hujan dan krisis sumber air irigasi pengairan.
Pengamatan Media Indonesia, lahan sawah yang terjadi kekeringan di Aceh Besar tersebar di Kecamatan Darul Kamal. Sekitar 30 ha tanaman padi berumur 40 hari hingga 60 hari di lokasi itu sudah menguning karena terganggu pertumbuhannya.
Baca juga : 100 Hektare Sawah di Pidie Alami Kekeringan
Tanah lantai sawah pecah-pecah seperti retak petir. Bahkan sebagian diantaranya seperti terbiarkan merumput hewan ternak seperti kambing dan lembu.
"Sekitar dua bulan terakhir tidak turun hujan deras. Kecuali sesekali hujan ringan atau gerimis, tidak cukup untuk mengguyur tanaman" tutur Nasruddin, tokoh masyarakat di Kecamatan Darul Kamal, Sabtu (2/7).
Bila tidak segera turun hujan dikhawatirkan kekeringan terus meluas dan puluhan ha tanaman padi sawah itu akan puso (gagal panen). Lalu perolehan pendapatan warga setempat yang mayoritas mengharap dari hasil panen akan kembali ke nol.
Hal itu karena gabah hasil panen musim rendengan (musim tanam pertama) sudah dijual untuk modal musim gadu (musim tanam kedua) yang sedang berjalan. Ironisnya lagi stok gabah dirumah mereka hanya disimpan cukup sampai perkiraan memasuki masa panen yang diperkirakan sebulan lagi.
"Harapannya akan tiba musim panen, makanya gabah sebelumnya dijual untuk modal garapan kali ini. Kalau gagal harus bagaimana lagi ke depan" tutur petani lainnya. (MR)
Persoalan mengenai kepemilikan Pulau Mangkir Gadang, Mangkir Ketek, Lipan, dan Panjang sudah disepakati oleh mantan Gubernur Aceh dan Sumatra Utara pada 1992.
Sengketa empat pulau di wilayah Kabupaten Aceh Singkil yang diklaim sebagai bagian dari Sumut terus bergulir.
Penentuan batas wilayah empat pulau tersebut tak hanya didasarkan pada aspek geografis saja.
Keputusan administratif seperti Keputusan Menteri (Kepmen) tidak dapat membatalkan atau mengubah kedudukan hukum yang telah ditetapkan melalui undang-undang.
Pemerintah provinsi Aceh, Sumatra Utara, sampai tokoh masyarakat dari kedua daerah itu harus duduk bersama bersama pemerintah pusat untuk menyelesaikan polemik status empat pulau tersebut.
Secara sosiologis, situasi ini berisiko menimbulkan konflik horizontal di kalangan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan.
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
PETANI melon di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, merasa gembira dan bersyukur atas keberhasilan menanam melon.
Upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan terus digencarkan. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah melalui program irigasi perpompaan (Irpom).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved