Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYAKIT brucellosis pada hewan ternak sapi yang berpotensi menular ke hewan dan manusia atau zoonosis terdeteksi di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalsel melakukan pemotongan sejumlah ternak sapi guna mencegah penyebaran penyakit meluas.
"Berdasarkan uji sampel terindikasi penyakit brucellosis pada ternak sapi. Kewenangan balai karantina untuk melakukan uji sampel pada ternak dan selanjutnya dilakukan antisipasi," tutur Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, Kamis (16/5).
Brucellosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Brucella yang biasanya ditandai dengan gejala demam, nyeri sendi, dan mudah lelah. Brucellosis merupakan penyakit yang menular dari hewan ke manusia (zoonosis). Bakteri Brucella bisa masuk melalui mata, kulit, selaput lendir, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan, kemudian bertahan hidup di dalam sel-sel tubuh.
Baca juga : Penyakit Antraks Kembali Muncul di Gunungkidul Yogyakarta
Sebelumnya BKHIT Kalsel, menyembelih tiga ekor sapi bibit yang telah dinyatakan positif Brucellosis berdasarkan uji complement fixation test (CFT) di Balai Veteriner (BVet) Banjarbaru. Pemotongan ini dilakukan untuk mencegah resiko penyebaran pada hewan ternak lain di wilayah Kalsel yang berpotensi menular ke manusia.
Hal ini merupakan tindak lanjut terhadap masuknya 132 ekor sapi bibit asal Bima, Nusa Tenggara Barat ke Kalsel beberapa lalu. Ratusan sapi bibit yang masuk melalui Pelabuhan Basirih, Banjarmasin tersebut sedianya akan dikirim ke Kabupaten Tabalong.
"Setelah dilakukan pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik serta dilakukan pengambilan sampel darah guna keperluan pengujian Brucellosis dan PMK di laboratorium karantina, ditemukan sejumlah ternak positif brucellosis. Atas dasar itu karantina mengambil langkah tegas terhadap ketiga sapi yang terkonfirmasi positif brucellosis," kata Kepala BKHIT Kalsel, Sudirman, kepada wartawan.
(Z-9)
Perayaan Idul Adha biasanya diiringi dengan hidangan daging sapi atau kambing yang diperoleh dari hasil berkurban.
Dari total 200 ekor sapi kini tinggal 10 ekor yang belum terjual.
Peternak sapi kembali membuang kohe secara tradisional ke sungai, sehingga dampak pencemaran kepada lingkungan masih terjadi.
Sempat mogok, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) pastikan pedagang daging di wilayah Jabodetabek sudah kembali berdagang
DPD Golkar Jakarta Barat menyerahkan sapi kurban untuk warga RW 02 Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Slipi Jakarta Barat, Kamis (22/7)
Sudin KPKP Jakarta Selatan mengerahkan tim pemeriksa kesehatan di 10 kecamatan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha.
PEMPROV DKI Jakarta berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna menyediakan dua RS rujukan untuk penyakit rabies atau kejadian gigitan hewan penular rabies (GHPR).
Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Kementerian Pertanian menawarkan kerja sama di bidang zoonosis kepada Hokkaido University di Jepang.
Penyakit flu burung telah terdeteksi di wilayah Antartika untuk pertama kalinya. Virus flu burung yang mematikan tersebut dapat menjadi ancaman bagi penguin dan spesies lokal lainnya.
Perubahan iklim dapat berpengaruh dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung terhadap penyebaran penyakit.
Diperkirakan 60% penyakit menular dan 75% penyakit baru adalah bersifat zoonosis dan mengakibatkan 2,5 miliar kejadian penyakit menular dan 2,7 juta kematian.
Pemerintah mewaspadai Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b, meski saat ini risiko infeksi pada manusia masih rendah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved