Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Hingga saat ini, sudah 263 orang harus dirawat akibat serangan DBD dan dua di antaranya meninggal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Edis Herdis mengatakan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya masih meningkat seiring hujan masih terjadi dan ada potensi banyak sarang nyamuk. Namun, kasus DBD terjadi di Januari dan Februari tercatat 263 kasus dengan 2 orang meninggal dalam perawatan di rumah sakit.
"Kasus DBD di daerahnya memang selama ini mengalami peningkatan cukup signifikan dan berbagai langkah masih dilakukan terutama sosialisasi kepada masyarakat, sekolah dan yang lainnya. Karena, serangan nyamuk aedes aegypti tidak memandang usia dan upaya itu harus dilakukan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk, menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS)," katanya, Jumat (8/3).
Baca juga : Suami Istri Warga Sumedang Meninggal Dunia Akibat DBD
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya masih meningkat seiring hujan masih terjadi dan ada potensi kasusnya akan terus terjadi. Namun, peningkatan kasus di bulan Januari, Februari dan Maret tercatat 188 kasus di antaranya 8 masih mendapatkan perawatan dan yang yang lainnya berangsur sembuh.
"Kasus DBD yang terjadi sekarang membuat 8 orang harus menjalani perawatan di RSUD Dr Soekardjo, RS Jasa Kartini dan rumah sakit swasta lainnya. Peningkatan kasus DBD, akan terus meningkat terutama pada musim hujan dan warga waspada untuk meningkatkan lagi kebersihan lingkungan sekitar rumah seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin," katanya.
Ia mengatakan, serangan kasus DBD selama pergantian musim el nino hingga hujan adanya peningkatan jentik nyamuk yang ditemukan di dalam rumah ternasuknya pola hidup bersih dan sehat masih banyak warga abai dalam membuang sampah sembarangan. Namun, penambahan kasus terjadi karena kesadaran masyarakat kurang dalam kebersihan.
"Kami mengimbau agar masyarakat supaya selalu melakukan upaya seperti menguras, menutup dan mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS). Karena, DBD menjadi ancaman hingga bisa mematikan dan untuk pengasapan (fogging) hanya akan mematikan nyamuk dewasa tapi telurnya bisa tumbuh lagi menjadi dewasa," paparnya. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved