Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) mengakibatkan bencana banjir dan longsor. Bencana banjir melanda tiga kecamatan, sedangkan longsor terjadi di lima kecamatan pada Rabu (15/11). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Berdasarkan data dari BPBD Banyumas, bencana banjir meliputi Desa Selandaka, Kelurahan Kebokura dan Desa Kemiri di Kecamatan Sumpiuh. Kemudian di Kecamatan Kemranjen meliputi dua desa yakni Sirau dan Grujugan. Sedangkan di Kecamatan Tambak berada di Desa Karangpetir dan Selandaka.
Sementara peristiwa longsor terjadi di lima kecamatan yakni Kecamatan Somagede di Desa kemawi, Tambak di Desa Watuagung, Pekuncen di Desa Karangkemiri, Sumpiuh di Desa Bogangin dan Cilongok di Desa Gununglurah. Selain itu, hujan ekstrem juga menyebabkan pohon tumbang tepatnya di Kecamatan Sumpiuh dan Gumelar.
Salah satu titik longsor mengancam bahu jalan nasional penghubung antara Kota Purwokerto menuju ke Brebes dan Tegal, tepatnya di Desa Karangkemiri, Kecamatan Pekuncen.
Baca juga:
> Tanah Longsor Mulai Melanda Kuningan
> Pemkab Banyumas Luncurkan Inovasi Pendukung Akselerasi Pengentasan Kemiskinan
"Air menggerus tanah sehingga mengakibatkan longsor. Ini mengancam bahu jalan penghubung antara Purwokerto-Brebes. Mudah-mudahan segera ditangani sehingga kalau hujan deras kembali terjadi tidak sampai ke jalan," kata Siswandi, 47, warga setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Budi Nugroho mengatakan bencana hidrometeorologi pada awal musim penghujan langsung terjadi. "Ada bencana banjir, longsor dan pohon tumbang. Bencana yang terjadi dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Banyumas," jelas Budi.
Menurutnya, meski bencana yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa, namun pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, hujan langsung deras begitu memasuki bulan November.
"Saat sekarang, tim BPBD dan relawan masih melakukan pendataan mengenai kejadian bencana secara detail," tambahnya. (Z-6)
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga menyebabkan kejadian longsor di Desa/Kecamatan Subang
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Tanah longsor terjadi di Dusun Pahing, Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Selasa (14/11) dinihari.
Tanah longsor di wilayah itu dipicu tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa (14/11) petang. Hujan berlangsung lama.
Sebuah tebing setinggi 70 meter longsor dan menimbun dua rumah.
Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat kedua kerawanan bencana terbanyak di Jawa Barat.
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved