Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Muncul Sapi Antraks di Wonogiri, Bupati Jekek Beri Kompensasi Rp5 Juta

Widjajadi
09/8/2023 21:43
Muncul Sapi Antraks di Wonogiri, Bupati Jekek Beri Kompensasi Rp5 Juta
Bupati Wonogiri Joko Sutopo.(MI/Widjajadi)

KASUS kematian sapi akibat antraks muncul di Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, belum lama ini, dan langsung disikapi dengan tindakan penguburan.
 
Kasus anthraks di Watuagung ini baru pertama kali terjadi, dan cukup menghebohkan lantaran sapi yang mati bukan berasal dari luar daerah dan merupakan peliharaan peternak sejak kecil.  
 
Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri telah diperintahkan Bupati Wonogiri untuk membuat langkah antisipasi efektif, agas bisa melokalisir kasus tersebut, agar tidak menyebar.

"Saya perintahkan sapi yang mati karena indikasi antraks langsung dikubur, tidak untuk dikonsumsi," tegas bupati yang akrab disapa Mas Jekek itu kepada wartawan di Pendopo Kebupaten Wonogiri, Rabu ( 9/8).
 
Ia paparkan, kasus anthraks itu terus didalami dinas terkait, untuk dipastikan dari mana asalnya (penyakit), karena sapi dipelihara sejak anakan dan kandangnya maupun pemiliknyapun baik dan sehat.
 
Sapi terindikasi anthraks itu milik Katman, warga Desa Watuagung Baturetno. Begitu laporan diterima langsung dilakukan tindakan, dan juga membawa sampel dagingnya dibawa ke laboratorium di Sleman DIY untuk diperiksa.  
 
"Sekitar 12 hari kemudian hasil laboratnya keluar dan menyatakan sapi itu mati akibat terkena antraks, " papar pria yang akrab disapa Jekek ini.  

Pemkab Wonogiri, tukas dia, telah memberikan kompensasi atau dana stimulan Rp 5 juta terhadap pemilik sapi, Katman. Sapi mati karena athraks tidak bokeh dikonsumsi agar tidak memunculkan penularan kepada manusia seperti yang sempat terjadi di Gunung Kidul, Di Yogjakarta.
 
"Dengan kasus yang masih misteri ini kami sudah minta dinas terkait agar melakukan edukasi kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada agar kasus ini tidak terjadi lagi, " pungkas Jekek. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya