Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

120 Usaha Kuliner di Purbalingga Dilatih Pemasaran Digital

Lilik Darmawan
17/7/2023 16:01
120 Usaha Kuliner di Purbalingga Dilatih Pemasaran Digital
Sejumlah perajin di Purbalingga, Jawa Tengah, sedang membuat sapu yang akan dikirimkan ke luar negeri(MI/LILIK DARMAWAN)

PELAKU usaha kuliner di Purbalingga, Jawa Tengah, mendapat pelatihan untuk meningkatkan kapasitasnya dalam memasarkan produk secara
digital. Kegiatan itu merupakan bumbingan teknis pemasaran ekonomi
kreatif pengembangan pasar bagi produk ekonomi kreatif melalui digital
marketing.

Pelatihan dilaksanakan oleh Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf)/Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) pada
Senin (17/7). Pelatihan diikuti sebanyak 120 pengusaha.

Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga HR Bambang Irawan saat membuka acara  
berharap kepada peserta agar mengikuti kegiatan dengan cermat dan
seksama. "Saya sangat mendukung adanya regulasi dan inovasi para pelaku
ekonomi kreatif yang sedang mengembangkan bisnisnya melalui media
digital marketing dan semoga dapat terus bersaing menghadapi kemajuan
zaman," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar)
Purbalingga Prayitno mengungkap data kepada peserta dan pihak
kementerian khususnya terkait daftar potensi yang dapat dikembangkan di
Purbalingga.

"Untuk usaha jasa pariwisata yang sudah terdaftar di OSS per 30
Juni 2023 sebanyak 1.108 izin usaha. Untuk usaha restoran, rumah makan
dan cafe sebanyak 515 izin usaha, dan 409 izin kedai makanan dan
minuman," katanya.

Pembicara dari Kemenparekraf Feriandi mengatakan bahwa potensi usaha
kuliner di Purbalingga masih terbuka lebar jika dilihat dari data yang
dipaparkan oleh Kepala Dinporapar.

"Usaha kuliner yang terdaftar masih dibawah 0,1% dari jumlah penduduk di Purbalingga yang sebanyak 1,2 Juta. Jadi peluang untuk dikembangkan
masih sangat besar," ujarnya.

Feriandi menambahkan jika idealnya untuk coaching bisnis dilakukan
selama 3 bulan dengan memperhatikan assessmen awal dari setiap unit
usaha dengan karakteristiknya masing-masing. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya