Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
PEMUDA Mahasiswa Nusantara (PMN) Provinsi Sulawesi Selatan gadakan pelatihan pembuatan pupuk organik cair yang diikuti para pemuda di Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulsel.
Dalam kegiatan itu, para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan wilayah di Kabupaten Bone, dilatih untuk membuat pupuk organik memanfaatkan limbah yang ada di lingkungan setempat.
Salah satunya, limbah sabut kelapa yang sangat melimpah karena warga biasanya langsung membuangnya sebagai sampah. Padahal, benda tersebut memiliki potensi yang besar jika diolah dengan benar.
Baca juga : GMC Renovasi Lapangan dan Gelar Turnamen Badminton di Cirebon
"Tujuan kegiatan ini, itu bagaimana pemuda-pemudi mengembangkan kreativitasnya dalam memanfaatkan limbah yang ada di lingkungan sekitar untuk diolah menjadi pupuk organik cair," kata Jusman, Korwil PMN Sulsel.
Selain sabut kelapa, terdapat beberapa bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organik cair tersebut. Bahan-bahan tersebut cukup dicampur, diaduk, disaring dan dimasukkan ke wadah yang tertutup.
Baca juga : Ganjar Buka Layanan Aduan Pungli Sekolah
"Adapun, bahan-bahannya ini yang sangat mudah didapat, karena pertama, bahannya dari sabut kelapa kemudian gula merah, kemudian cairan EM4 dan air," tutur Jusman.
Bahan campuran itu kemudian disimpan di tempat yang memiliki suhu cukup dingin selama sekitar 20 hari sampai cairannya tidak mengeluarkan aroma busuk.
Agar hasilnya lebih maksimal, Jusman menyarankan agar peserta membuka wadah tersebut selama beberapa menit setiap pagi untuk mengeluarkan gas dari dalam wadah.
"Keunggulan dari pupuk cair itu bisa digunakan di berbagai jenis tanaman termasuk bisa digunakan di petani tambak, sebagai pakan," ujar Jusman meyakinkan.
Lebih lanjut, dia mengatakan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan para sukarelawan PMN Sulawesi Selatan selalu mendapatkan sambutan positif dari masyarakat khususnya generasi muda.
Dukungan dari para pemuda di Kabupaten Bone ditunjukkan dengan antusiasme mereka saat mengikuti kegiatan pelatihan yang digelar PMN Sulawesi Selatan kali ini.
Salah seorang peserta pelatihan, Agus Saling mengaku mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat mengenai cara membuat pupuk organik cair sekaligus pengolahan limbah.
"Alhamdulillah dengan terlaksananya kegiatan ini, kami pemuda menjadi tahu bahwa bahan-bahan yang seharusnya menjadi sampah ternyata bisa diolah menjadi pupuk yang berfungsi untuk pertanian dan tambak," ujarnya.
Di akhir kegiatan tersebut, para sukarelawan PMN Sulawesi Selatan memberikan bantuan pupuk organik cair kepada masyarakat yang membutuhkan. (Z-5)
Mentan Amran adalah putra asli daerah Bone yang juga pernah menjadi bagian dari keluarga besar pabrik gula Camming. Tercatat, ia pernah menjadi pegawai PTPN XIV
Petani di Bone Sulsel bersyukur terhindar dari kekeringan
Presiden Joko Widodo kembali menyumbangkan sapi kurban berjenis limosin dengan bobot 1 ton.
CALON presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mendapat upaya intimidasi saat berkampanye di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
WAKIL Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), akan mendampingi calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan berkampanye di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
130 personel polisi melakukan pengamanan kunjungan Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Senin (8/1).
Salah satu materi pelatihan adalah model bisnis perikanan dengan sistem bioflok dan pariwisata berbasis perikanan (minawisata)
PELATIHAN Asesmen Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan Pesantren Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) digelar untuk membantu peningkatan mutu pesantren.
Materi yang disampaikan mencakup pemilihan bibit unggul, kesehatan dan pakan ternak, pengelolaan kandang, hingga pencatatan usaha ternak secara profesional.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia, khususnya untuk sektor industri yang berisiko tinggi.
Professional development menjadi program unggulan dengan memberikan beragam workshop yang dibutuhkan guru.
Kegiatan mengusung tema Mewarnai Hidup, Mencerahkan Indonesia ini dilaksanakan gotong royong bersama tim KKN-PPM UGM, karang taruna, perangkat desa, dan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved