Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jawa Barat Berkomitmen Tingkatkan Capaian Imunisasi

Bayu Anggoro
16/5/2023 19:16
Jawa Barat Berkomitmen Tingkatkan Capaian Imunisasi
Seorang anak balita mendapatkan vaksinasi polio di Posyandu Aster, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat,(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat berkomitmen memberikan hak kesehatan bagi masyarakat dengan memberikan stimulasi imunisasi dan vaksinasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi di Bandung, akhir pekan lalu.

Nina mengatakan, imunisasi dan vaksinasi adalah salah satu upaya yang
paling efektif dalam membangun kekebalan komunal guna mencegah mewabahnya  suatu penyakit di satu daerah.

Jawa Barat sendiri belum lama ini pernah mengalami darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) di Purwakarta, akibat Polio. Sejumlah balita terjangkit virus tersebut, yang akhirnya mengharuskan dilakukan Sub PIN Polio.

"Pekan Imunisasi Dunia (PID) digelar dan diikuti hampir 180 negara. Puncaknya pada minggu keempat April. Untuk di Indonesia dilakukan pada 5-10 dan Jawa Barat 13 Mei, di Bio Farma, untuk semua jenis. Seremonial penting guna melengkapi imunisasi," ujarnya.

Kalau tidak diimunisasi, lanjutnya, kita bisa sakit, karena penyakit sebetulnya bisa dicegah dengan imunisasi, di antaranya polio, difteri. Harusnya bisa.

"Tapi di Jawa Barat beberapa kejadian menjadi KLB, sehingga kita
menginginkan anak di Jawa Barat lengkap imunisasinya sehingga tidak
terjadi penyakit," imbuh Nina.

Karena itu, dia meminta kepada masyarakat yang telah mengikuti Sub
PIN Polio tahap 1, untuk kembali menyertakan anaknya menjalani tahap 2,
dimulai pada 15 Mei ini. Terutama di kota/kabupaten yang telah memiliki
capaian 95% ke atas.


Masih rendah


Sementara yang masih rendah akan dimulai pada 22 Mei seperti Kota
Cimahi, Kota Bandung, Kota Bekasi dan Kota Depok. Pelaksanaannya
dilakukan selama dua pekan, terhitung sejak tanggal dimulainya
imunisasi.

"Yang kena sweeping ada empat daerah. Ini mungkin karakter
masyarakatnya. Mereka merasa sudah lengkap, jadi ngapain lagi ikut.
Padahal (Sub PIN) ini tambahan dan merupakan program nasional," ucapnya.

Demikian pula dengan vaksinasi covid-19, yang diakui Nina belum sempurna sesuai harapan pemerintah.

Dia berharap, program ini dapat segera tuntas sehingga pandemi tidak lagi terulang. "Kita memang sudah terimunisasi 86% tahap 1. Kedua sudah tinggi tapi belum 100%, sedangkan booster masih kecil," lanjutnya.

Untuk itu, vaksinasi ditingkatkan. Imunisasi anak sudah dijadwalkan. "Itu harus diikuti. Kalau yang bolong-bolong kita lakukan imunisasi tambahan atau kejar. Jadi semua perintah terkait imunisasi harus kita laksanakan, kita dukung," tandas Nina.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap melakukan koordinasi secara
pentahelix dengan lintas sektoral. "Itu yang kita inginkan, agar dengan
PID ini imunisasi anak Indonesia khususnya di Jawa Barat bisa mencapai target setinggi mungkin," katanya. (BY)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya