Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Pokemon Go Dilarang di Markas TNI Wilayah Kodam Siliwangi

Depi Gunawan
19/7/2016 19:29
Pokemon Go Dilarang di Markas TNI Wilayah Kodam Siliwangi
(AFP PHOTO / OLI SCARFF)

SELURUH markas TNI di Kodam III Siliwangi wilayah Jawa Barat dan Banten dilarang dimasuki orang-orang yang bermain Pokemon Go. Pelarangan itu dilakukan menyusul adanya warga negara asing (WNA) yang bermain Pokemon GO hingga wilayah militer milik TNI AD.

Sebelumnya pada Minggu 17 Juli 2016, seorang WNA bernama Romain Pierre ditangkap karena telah masuk ke lingkungan Markas Kodim 0614/Kota Cirebon. Pria berkebangsaan Perancis itu mengaku sedang jogging malam sambil bermain Pokemon Go.

Ia tidak mampu menunjukkan paspor dan tanda pengenal lainnya. Pada saat akan ditangkap dia sempat melarikan diri.

Kapendam Kodam III Siliwangi Letkol M. Desi Ariyanto mengungkapkan, kasus tersebut sebetulnya bisa saja terjadi di instansi lainnya baik pemerintah maupun militer. Untuk mengantisipasinya, pihaknya sudah melarang wilayah TNI AD dimasuki orang yang beralasan sedang bermain Pokemon Go.

"Saya tegaskan kepada masyarakat bahwa seluruh instansi militer dan markas TNI di wilayah Jabar dan Banten, dilarang untuk dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan dengan tujuan game Pokemon atau game apapun yang tidak sesuai dengan kegiatan dinas TNI," jelas Ariyanto, Selasa (19/7).

Dia mengajak kepada masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan berbagai jenis tekonologi. Ariyanto berharap, penggunaan teknologi tidak melemahkan bangsa Indonesia.

Permainan Pokemon Go, kata dia, adalah salah satu bagian dari kemajuan teknologi. Tetapi masyarakat juga harus waspada karena bisa jadi permainan ini dijadikan sebagai salah satu alasan bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengetahui rahasia kekuatan bangsa ini.

"Hati-hati kita sedang dalam 'Proxy War' yaitu perang musuhnya adalah Non State Actor atau tidak jelas, dan kemajuan teknologi khususnya peralatan elektronik sebagai senjata untuk membentuk opini sehingga berubah," tuturnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya