Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
STOK beras di gudang Bulog DIY saat ini sebanyak 2.300an ton. Kepala Bulog DIY, Muhammad Attar Rizal, Kamis (2/2) mengatakan stok beras tersebut cukup untuk memasok beras ke pasaran dalam kurun waktu dua bulan. Pasalnya, setiap bulan, Bulog membutuhkan beras sekitar satu ton untuk memasok beras ke pasaran.
"Setiap hari kita menggelontorkan beras untuk SPHP (Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan sesuai kebutuhan masyarakat," kata dia. Di sisi lain, pihaknya juga menjual untuk komersial.
Ia meyakini, kebutuhan beras di DIY akan aman karena dalam waktu dekat akan memasuki panen raya pada akhir Februari dan Maret. Saat ini, pihaknya terus menyerap beras dari para petani untuk meningkatkan stok beras di gudang Bulog DIY.
Ia menyebut, tingginya harga beras belakangan ini karena keberadaan beras di pasaran sudah berkurang. Melalui SPHP, pihaknya memenuhi kebutuhan masyarakat lewat RPK (rumah pangan kita) dan langsung ke kelurahan. "Dari awal Januari, kami telah menggelontorkan beras (untuk SPHP) sekitar 2.700 ton," kata dia.
Pihaknya juga menggelontorkan beras lewat program Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP) yang harganya di bawah harga eceran tertinggi (HET). Ia menyebut, saat ini beras yang ada di gudang Bulog DIY adalah beras lokal. "Beras impor belum ada yang masuk," tutup dia. (OL-15)
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Kalaupun ada kekurangan biasanya Bulog Subdivre Cianjur menutupinya dengan pasokan dari daerah lain
Bulog sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, mengambil beberapa langkah.
Selama Januari, Bulog Cirebon sudah menggelontorkan 3.700 ton beras SPHP melalui berbagai jaringan
Penyaluran beras CPP dipastikan sesuai mekanisme, sehingga bantuannya tepat sasaran.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan pangan, meski permintaan pasar meningkat pada hari besar
Operasi atau sidak ketersediaan pangan dilakukan di empat lokasi. Dua lokasi merupakan pasar tradisional dan dua lokasi lagi merupakan pusat perbelanjaan modern.
Harga cabai memang sempat mengalami kenaikan. Namun kini sudah turun lagi karena petani sudah memasuki musim panen.
Dinas Koperasi UMK Perdagangan Perindustrian (DKUPP) Purwakarta menyediakan beras sebanyak 8.271,9 ton beras yang siap dipasok ke sejumlah pasar tradisional dan swalayan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved