Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Dampak Bom Surakarta tidak Besar

10/7/2016 09:36
Dampak Bom Surakarta tidak Besar
()

DAMPAK negatif yang timbul akibat teror bom bunuh diri di Surakarta pada Selasa (5/7) lalu diyakini tidak besar terhadap industri pariwisata dan iklim berinvestasi di Indonesia.

Kementerian Pariwisata memastikan situasi keamanan pascabom di Surakarta sudah sangat kondusif, baik di destinasi wisata maupun di semua pintu masuk. Sebelumnya, pemerintah Singapura mengeluarkan travel warning bagi warga mereka di Batam menyusul terjadinya bom bunuh diri di Surakarta.

"Pemda setempat telah melakukan antisipasi cepat dalam merespons dan menanggapi isu tersebut. Tentang notification to Singaporeans yang dikeluarkan konsulat Singapore di Batam, itu hal yang wajar dalam upaya pemerintah Singapura menjamin keamanan warga negara mereka karena Batam dan Kepri merupakan destinasi wisata utama di Indonesia yang paling dekat dan banyak dikunjungi warga negara Singapura," tutur Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana melalui siaran persnya.

Selama libur Hari Raya Idul Fitri, kata Kadisparda Kabupaten Bintan Luki Prawira, tingkat hunian kamar baik hotel berbintang maupun nonbintang di Kepulauan Riau berada dalam kondisi penuh.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani meyakini bom yang terjadi di Surakarta tidak memengaruhi investasi. "Saya rasa masyarakat kita sudah tahan dari kejadian bom yang berlangsung. Recovery cepat, enggak ada artinyalah," kata dia saat ditemui di kediaman dinas Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, di Jakarta, Kamis (7/7).

Pihak kepolisian pun terus mendalami perisitwa bom bunuh diri yang menewaskan pelaku, yakni Nur Rohman. Istri Nur Rohman, Siti Aminah, juga telah dimintai keterangan di Polresta Surakarta. Surat mantan ketua RT itu kepada istrinya itu pun telah diamankan polisi.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi NasDem Prananda Sur-ya Paloh mengatakan sekaranglah saatnya bagi negara untuk membongkar akar masalah terorisme, terutama di Indonesia. "Mari kita mulai membongkar agar mengetahui dan mewaspadai ajaran dan semua organisasi yang menggunakan ajaran menyimpang tersebut," (WJ/Try/Ire/B-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya