Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
SEBANYAK delapan perjalanan kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) mengalami keterlambatan akibat cuaca buruk hingga 28 Desember 2022 atau selama periode Natal dan Tahun Baru 2023.
"Kami mohon maaf kepada penumpang yang perjalanannya terganggu akibat cuaca buruk," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Opik Taupik dalam keterangannya, Selasa (3/1).
Baca juga: Cuaca Buruk, Pesawat Cessna Tujuan Rote Kembali ke Kupang
Kapal yang mendapati gangguan perjalanan ialah KM Sinabung di Surabaya yang mengalami keterlambatan hingga delapan jam pada 24 Desember 2022. Berikutnya,
KM Leuser di Pelabuhan Ambon dengan keterlambatan perjalanan selama enam jam pada 26 Desember.
Lalu, KM Tidar di Makassar yang mengalami keterlambatan perjalanan hingga delapan jam pada 24 Desember, KM Wilis di Makassar juga mengalami gangguan perjalanan yang serupa, bahkan hingga 72 jam pada 24 Desember.
Kapal Pelni lainnya ialah KM Egon di Pelabuhan Pare-Pare yang menunda perjalanan selama 14 jam pada 24 Desember dan di Pelabuhan Batulicin mengalami keterlambatan perjalanan sampai 48 jam pada 26 Desember.
KM Dobonsolo di Pelabuhan Bau-Bau juga mengalami gangguan perjalanan hingga tujuh jam pada 26 Desember, serta KM Bukit Raya di Pontianak yang menunda perjalanan selama sembilan jam pada 27 Desember.
Opik menjelaskan keterlambatan kapal Pelni umumnya terhambat gelombang tinggi saat berlayar.
"Khususnya untuk kapal penumpang tipe 1.000 dan 2.000 yang memiliki panjang antara 99 hingga 146 meter, dan bobot kapal mencapai 1.450 hingga 3.175 ton," imbuhnya.
Pihaknya mengaku selalu memperhatikan dan menaati maklumat pelayaran yang dikeluarkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan setempat. Jika otoritas pelabuhan menyatakan gelombang terlalu tinggi, maka Pelni akan menunda pelayaran.
Pelni sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 76 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, perusahaan pelat merah itu juga melayani 44 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah Tertinggal, Terluar, Terdepan dan Perbatasan (3TP). Kapal perintis ini menyinggahi 281 pelabuhan dengan total 3.695 ruas. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved