Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PASAR Terpadu Nglangon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, diresmikan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Senin (2/1).
Pembangunan kembali pasar itu menelan anggaran hingga Rp33 miliar. Beragam cerita mengiringi progres renovasinya.
Satu di antaranya soal target penyelesaian yang seharusnya tuntas pada Desember 2022. Pasar ini merupakan gabungan dari tiga pasar, yakni Nglangon, Joko Tingkit dan Pasar Renteng.
Penyelesaian yang tersendat, membuat PT Darlin Ayudia, pelaksana proyek harus menambah 400 pekerja untuk menggelar percepatan penyelesaian.
"Alhamdulillah, pasar terpadu dengan nama Pasar Sukowati hari ini diresmikan. Gedung pasar ini merupakan gabungan 3 pasar. Untuk pasar Nglangon, nantinya akan kita jadikan sentra batik," ujar Bupati Yuni.
Pasar Nglangon di sejumlah bagian, sebelum direnovasi juga dikenal sebagai tempat transaksi prostitusi. Karena itu, renovasi total itu, juga bagian merubah citra, sekaligus menghilangkan stigma negatif yang sebelumnya menempel.
Usai diresmikan, nanti akan ada pembagian zonasi sepeda, zonasi bambu, zonasi kayu, burung, dan seterusnya, sebelum akhirnya dilakukan boyongan pedagang. "Bisa saja nanti sebelum boyongan ada pertunjukkan wayang kulit," imbuh Yuni.
Kini, Pasar Sukowati terlihat luas, menyenangkan serta ramah anak. Bagian pelatarannya bisa untuk berolahraga di waktu pagi, dan bagian depan untuk main mobil-mobilan.
Terkait Pasar Nglangon sebagai sentra batik, Sekda Sragen Hargiyanto mengatakan, telah disiapkan dana anggaran bersumber dari APBN sebesar Rp20 miliar, pada 2023 ini.
Nantinya sebagai pusat perniagaan batik, Nglangon akan disulap menjadi tiga lantai. Pembangunan dimulai setelah pedagang pindah di Pasar Terpadu. (N-2)
Hadirnya pasar modern diharapkan bisa membangkitkan generasi muda agar tertarik menjadi petani di tengah makin tergerusnya lahan pertanian
‘UNTUK cerita yang pernah ada di sini. Untuk kenangan yang terukir di sini. Terima kasih untuk momen kebersamaan yang tidak pernah terlupakan’.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Depok memastikan pusat perbelanjaan atau Mal dan swalayan kembali operasional dan melayani konsumen, Selasa (16/6).
Desain arsitektur pasar sangat ramah kerumunan sehingga memudahkan penyebaran covid-19. Salah satunya hanya memiliki dua pintu keluar masuk
Dalam sidak itu, Kapolri sempat berdialog dengan para pedagang yang merasa bersyukur dapat membuka usaha kembali.
Sembilan petugas dari pihak Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan dikerahkan untuk melayani konsultasi terkait hukum dagang, hukum perdata, legalitas badan usaha, dan syarat perjanjian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved