Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gaji Dua TKI Flores Timur belum Dibayar, Gaji dan HP Juga Disita

Fransiskus Gerardus
27/12/2022 15:02
Gaji Dua TKI Flores Timur belum Dibayar, Gaji dan HP Juga Disita
TKI asal Flores Timur kembali ke kampung halaman(Metro TV/Fransiskus Gerardus)

DUA gadis yang kini menjadi Tenaga Kerja Indonesia asal Flores Timur belum menerima gaji Rp14 juta dari agen. Padahal gaji mereka sudah dibayarkan oleh pemilik PT. Rejeki Djaya Makmur. Saat ini, keduanya sedang berada di kampung halaman. Sebelumnya, mereka tiba di bandara Gewayan Tana Flores Timur dan dijemput oleh kerabat dan keluarga serta aparat setempat.

Salah satu TKI Anastasia Ria Kelen mengaku diberitahu oleh pihak perusahaan soal besaran gaji yakni Rp1,8 juta sebulan. Namun, setibanya di sana mereka diberi gaji Rp1,5 juta per bulan tidak sesuai yang dijanjikan.

"Pas habis kontrak, korona jadi tidak bisa pulang. Katanya masih tunggu pengganti," kata Anastasia.

Ia mengatakan untuk gaji dari pemilik perusahaan sudah dibayar lancar. Bahkan, sudah lunas. Namun, pihak agen belum tuntas membayar gaji mereka sebesar Rp14 juta.

"Gaji dari bos sudah lunas tapi dari yayasan Rp14 juta di tangan yayasan," tuturnya.

Baca juga:  Pemda Flores dan Lembata tidak Serius Tangani Rabies meski Jatuh Korban Jiwa

Noben Da Silva, aktivis pekerja Migran Indonesia Cabang Flores Timur, mengatakan gaji mereka (PJK dan ARK) sampai dengan hari ini tidak dibayar.

"Majikan sudah memberi uang seluruhnya kepada agen yang merekrut mereka. Keterhambatan mereka itu karena gaji mereka belum dibayar. Jadi dua tahun 8 bulan kerja sia-sia," tukasnya.

"Anak ini empat bulan yang lalu saya mendapat informasi dari ayah kandung dari salah satu pekerja. Mereka ini sudah bekerja 2 tahun 8 bulan tapi hingga saat ini gaji mereka belum dikasih," ungkapnya.

Noben menambahkan, kedua anak tersebut pulang ke Larantuka melalui pesawat dengan jalur dari Medan-Jakarta-Surabaya-Kupang-Larantuka. Kepada Kepala Desa, dirinya berharap agar mengontrol warga yang hendak keluar daerah.

"Saya lebih banyak menaruh harapan kepada tenaga kerja yang keluar kerja jalan sendiri," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya