Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Pengalihan Arus Digencarkan

Nurul Hidayah
03/7/2016 05:55
Pengalihan Arus Digencarkan
(MI/ARYA MANGGALA)

GERBANG tol tetap menjadi salah satu sumber uta­ma kemacetan dalam arus mudik Lebaran tahun ini. Untuk mengurainya, petugas semakin gencar melakukan rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus kendaraan.

Pada H-4 Lebaran yang termasuk puncak arus mudik, kemarin, kemacet­an terjadi di sejumlah titik termasuk di beberapa ruas tol. Di Tol Cipali, kepadatan lalu lintas terjadi sejak pagi hari. Bahkan, kendaraan harus berjalan merayap sejak Km 176 di Majalengka. Namun, peng­alihan arus baru dilakukan sekitar pukul 15.30 WIB. Kendaraan di­alih­kan keluar dari gerbang tol Sumberjaya, Majalengka, untuk selanjutnya masuk ke jalur pantura dan bisa kembali masuk Tol Palikanci melalui pintu Tegalkarang atau Plumbon.

Kemacetan parah juga sempat terjadi jelang gerbang tol Brebes Timur, bahkan mengular belasan kilometer mulai dari tol Pejagan. Kemacetan itu memang telah diprediksi ketika sistem integrasi pembayaran diberlakukan, yakni pemudik cukup mengambil tiket di gerbang tol Cikarang Utama kemudian bayar di gerbang tol Palimanan dan Brebes Timur.

Apalagi, selepas keluar gerbang tol Brebes Timur, kendaraan dihadang kemacetan di jalur pantura. Rekayasa lalu lintas pun diberlakukan. Agar Brebes Timur tak makin padat, kendaraan di Tol Palikanci dialihkan keluar melalui gerbang tol Kanci.

“Pengalihan arus secara situasional berkoordinasi dengan Polda Jateng. Jika antrean sampai Pejagan, kita buang ke pantura. Pengalihan dila­kukan selama 30 menit,” ujar Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Jabar Komi­sa­ris Matrius.

Kepolisian juga te­rus berupaya mengurai kemacetan dengan contra flow dari pantura Pejagan-Bulakamba-Wanasari-Brebes-Kota Tegal-Larangan, Kabupaten Tegal. Petugas menerapkan pola 3:1, yakni tiga lajur di pantura untuk kenda­ran dari arah barat (Jakarta) dan satu lajur dari arah timur. Sebagian kendaraan dari barat juga dialih­kan ke jalur lingkar utara yang diope­rasikan khusus untuk arus mudik.

Kemacetan di Brebes Timur makin parah karena pemudik yang menggunakan sepeda motor ikut memadati ruas jalan. Data yang dihimpun dari posko mudik di perbatasan Jabar-Jateng di Cisanggarung, Losari, Brebes, jumlah kendaran roda dua yang masuk wilayah Jawa Tengah sejak kemarin dini hari mencapai 61.000 lebih.

Adapun kendaraan roda empat yang melalui Tol Pejagan-Brebes Timur mencapai 60.000 lebih.
Akibat kemacetan tersebut, waktu tempuh dari Jakarta mencapai 13 jam. “Biasanya dalam kondisi normal Jakarta-Brebes hanya sekitar 4 jam, tetapi kini 13 jam karena tersendat di tol,’’ kata Subandi, pemudik dari Bekasi dengan tujuan Pati, Jateng.


Lebih baik

Gubernur Jawa Barat Ahmad Her-ya­­wan yang kemarin meninjau Pospol Cikopo, Purwakarta, mengatakan, meski kemacetan tetap terjadi, penanganan arus mudik kali ini lebih baik. Ia mengapresiasi petugas kepolisian dan instansi terkait yang terus berusaha mengatasi kemacetan.

“Penanganan arus mudik tahun ini cukup baik dan tahun depan bisa lebih baik lagi karena makin banyak ruas tol yang dioperasikan,” tukas Aher.

Arus mudik di jalur selatan juga relatif lebih lancar. Namun, kemacet-an sepanjang 8 km sempat terjadi mulai Jalan Cagak, Nagreg, hingga Limbangan, Garut, karena ada aktivitas pasar di Limbangan. (Tim/X-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya