Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Manajemen Mudik Membaik

Tim MI
02/7/2016 07:15
Manajemen Mudik Membaik
(MI/Galih Pradipta)

KENDATI kemacetan masih terjadi, manajemen mudik Lebaran tahun ini dinilai lebih baik.

Sejumlah pemudik mengapresiasi pemerintah yang menempuh beragam cara agar arus mudik lebih lancar.

Hingga H-5 Lebaran 2016, kemarin, volume kendaraan dari Jabodetabek menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur terus meningkat.

Kemacetan pun tak terhindarkan, terutama di gerbang Tol Palimanan dan Brebes Timur. Namun, secara keseluruhan, penanganan arus mudik lebih baik.

Sejumlah kiat seperti integrasi pembayaran tol, optimalisasi transaksi elektronik untuk pengguna tol, serta rekayasa lalu lintas cukup mujarab mengurangi kemacetan.

"Alhamdulillah tidak ada kemacetan. Dari Jakarta ke Cikampek ini tidak lebih dari satu jam," ujar Supendi, warga Cakung, Jakarta, yang hendak pulang kampung ke Pemalang, Jateng, saat diwawancarai di Cikopo.

Menurutnya, integrasi pembayaran tol sangat membantu kelancaran arus mudik.

Dengan mekanisme itu, pemudik dari Jakarta cukup mengambil tiket di Cikarang Utama, kemudian membayar di Gerbang Tol Palimanan dan Brebes Timur.

Hal senada diutarakan Durohman, warga Klender, Jakarta. Ia juga menilai program mudik gratis yang dilakukan pemerintah dan swasta cukup berperan mengurangi kemacetan.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan keberhasilan menekan kemacetan ialah buah dari koordinasi dengan kepolisian dan instansi lain sejak jauh-jauh hari.

Ia berharap lalu lintas tetap lancar hingga puncak arus mudik hari ini dan besok.

Koordinasi yang baik pula yang ampuh untuk mengurai kemacetan di Tol Cipali, kemarin.

Panjang kemacetan yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB itu mencapai 15 km mulai dari Km 172 hingga gerbang Tol Palimanan.

Gerak cepat pun dilakukan dengan mempercepat proses pembayaran.

Selain itu, pengalihan arus lalu lintas di tol diberlakukan sekitar pukul 15.00 WIB.

Sebab, antrean kendaraan mengular hingga 8 km di pintu Tol Brebes Timur, sementara kendaraan di luar gerbang tol hingga jalur pantura mencapai 1,5 km.

Kondisi yang sama terjadi di jalur pantura dari Brebes ke arah Tegal yang macet hingga 6 km.

Agar tidak stagnan, kendaraan di tol dikeluarkan melalui gerbang Tol Kanci di Tol Palikanci.

"Dilakukan sistem buka tutup sesuai kondisi di lapangan," kata Traffic Management Manager, Agus Hartoyo.

Sistem contra flow juga diberlakukan dengan pola 3-1, yakni 3 lajur dari arah barat dan 1 lajur dari arah timur.

Upaya tersebut cukup membantu meski kemacetan tetap terjadi.

Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Herucoko menyatakan sistem pembayaran di gerbang Tol Brebes Timur perlu dibenahi.

"Petugas yang sekarang mungkin orang baru, jadi belum profesional," tukasnya.

Berdasarkan situasi hingga H-5, Dirut PT Jasa Marga memprediksi tidak akan terjadi kemacetan separah tahun-tahun sebelumnya pada arus mudik tahun ini.

Sejumlah langkah seperti integrasi pembayaran dan kesigapan petugas tol diyakini mampu meminimalkan kemacetan.


Menurun

Kementerian Perhubungan memprediksi terjadi penurunan pemudik pada angkutan umum darat, yakni 7,8% ketimbang tahun lalu. Sebaliknya, pengguna angkutan udara meningkat 7,62%.

"Prediksi kami sekarang angkutan Lebaran paling besar ialah angkutan udara. Ini satu fenomena tersendiri," ujar Menhub Ignasius Jonan, tadi malam.

Fenomena itu, imbuh Jonan, dipicu meningkatnya daya beli masyarakat terhadap angkutan udara.

"Masyarakat juga lebih menghargai waktu dan memiliki daya beli daripada tahun lalu. Layanan pesawat udara makin terjangkau."

Menurunnya penumpang transportasi darat, kata Jonan, disebabkan oleh belum optimalnya pelayanan dan jaminan keamanan bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

"Ini AKAP harus memperbaiki diri, tingkat keselamatannya diperbaiki," tandasnya.(Tim/X-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya