Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
TIGA individu orangutan bernama Ben, Gonzales, dan Lima yang merupakan hasil rehabilitasi di pusat rehabilitasi orangutan Yayasan Borneo
Orangutan Survival (BOS) kembali dilepasliarkan ke kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Jumat (18/11).
Ketua Pengurus Yayasan BOS, Jamartin Sihite, mengatakan, pelepasliaran orangutan yang sejalan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa (HCPSN) adalah tahapan akhir dari proses rehabilitasi yang sangat panjang dan tidak berhenti pada saat orangutan telah dilepasliarkan.
"Tim Post Release Monitoring (PRM) kami masih harus mengikuti perkembangan orangutan yang dilepasliarkan setiap hari dan memastikan
mereka dapat bertahan hidup di alam," terang Jamartin dalam keterangannya yang diterima di Palangkaraya, Jumat (18/11).
Baca juga: Kawasan Kampung Adat Miduana Cianjur mulai Ditata
Dia berharap, melalui pelepasliaran tiga individu orangutan di Kawasan TNBBBR menjadi momentum makin meningkatnya pemahaman bersama terkait pentingnya pelestarian satwa dilindungi endemik Kalimantan ini.
"Dengan melestarikan orangutan di habitat alamnya sama halnya dengan menjaga keutuhan ekosistem hutan," ujarnya.
Untuk diketahui, dalam dekade ketiga usia Yayasan BOS, upaya pelepasliaran orangutan telah berhasil mengembalikan 500 orangutan ke
habitat alaminya.
Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) Andi Muhamad Khadafi menjelaskan, Balai TNBBBR bersama BKSDA Kalteng, bekerja sama Yayasan BOS serta para pihak lainnya telah melepasliarkan 189 individu orangutan sejak 2016 di kawasan TNBBBR di wilayah kerja Resor Tumbang Hiran Kalteng.
"Dari hasil itu kegiatan ini tercatat lima kelahiran alami. Ini merupakan capaian luar biasa bagi keberadaan orangutan Kalimantan yang saat ini berstatus 'sangat terancam punah'," ujarnya. (OL-16)
Selain survei anggrek, tim juga mencatat data habitat dan kondisi lingkungan, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat lokal tentang pentingnya pelestarian tumbuhan endemik.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mendapatkan laporan dari pihak pengelola Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim terkait kelahiran satwa langka hampir punah, orangutan.
Penelitian University of Warwick mengungkap orangutan liar melakukan vokalisasi dengan kompleksitas berlapis, seperti komunikasi manusia.
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke kawasan konservasi dan rehabilitasi orang utan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.
Kehadiran bayi orangutan ini menambah koleksi satwa orangutan Kalimantan di Bandung Zoo menjadi enam ekor saat.
Enam orangutan yang telah menjalani proses rehabilitasi intensif di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng dilepasliarkan.
Terungkapnya perdagangan bagian satwa di lindungi berupa sisik terenggiling (Manis javanica), bermula dari penggalian data dan informasi di media sosial.
Dalam kegiatan tersebut, ditemukan akun Facebook atas nama “Thamrin MD” yang memposting spesimen kupu-kupu dan kumbang berbagai jenis yang merupakan satwa liar dilindungi
Pelaku berinisial RZ (40) warga Pandam, Jorong Anak Aia Dadok, Kecamatan Lubuk Basung ditangkap ketika akan menjual sisik trenggiling (manis javanica) seberat 1,5 kilogram pada Sabtu (28/6).
Peneliti IPB University Nyoto Santoso mengatakan bahwa lutung sentarum, yang merupakan primata endemik Kalimantan, hingga kini belum termasuk dalam mandat pengelolaan BBTNBKDS.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan JS, 46, agen gas bersubsidi sebagai tersangka kasus kepemilikan satwa dilindungi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved