Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Penumpang Menuntut Layanan Prima

Ahmad Novriwan
30/6/2016 07:22
Penumpang Menuntut Layanan Prima
()

EKSPEKTASI masyarakat terhadap kehadiran kapal feri roll on roll off (ro-ro) tujuan Pelabuhan Panjang-Tanjung Priok sudah telanjur tinggi.

Apa daya, transportasi laut alternatif yang baru sepekan dioperasikan itu masih jauh dari harapan.

Puji Raharjo Soekarno, pegawai IAIN Raden Intan Lampung, mengaku menjadi salah satu penumpang yang ditelantarkan PT Atosim Lampung, pengelola kapal tol laut Pelabuhan Panjang-Tanjung Priok.

"KO di Kapal Mutiara Sentosa III. Pokoknya tidak direkomendasikan," celoteh Puji di media sosial pada Sabtu (25/6).

Dimulai dari sulitnya mencari tiket, perubahan jadwal tanpa konfirmasi, fasilitas kamar tak sesuai dengan harga, kru yang tidak profesional, fasilitas makan tidak representatif, hingga molornya keberangkatan.

"Jadwal yang ngaret, dari pukul 20.00 menjadi 24.00 dan ternyata baru lepas jangkar menjelang subuh; waktu tempuh yang lama, kami baru turun di Tanjung Priok pukul 16.30", tulisnya dalam status medsos yang sudah dibagikan 1.124 kali selama tiga hari terakhir.

Saat diluncurkan Rabu (22/6) lalu, layanan feri itu diharapkan mampu mengurai kemacetan di Merak-Bakauheni dengan lama perjalanan 8 jam.

PT Atosim Lampung menerangkan dalam sehari ada tiga jadwal keberangkatan kapal, yakni pukul 23.00, 07.00, dan 15.00.

Nyatanya, pemberangkatan kapal hanya dilakukan dua kali dalam satu hari.

"Itu pun waktunya belum bisa dipastikan. Tapi ini selalu kita komunikasikan dengan penumpang," aku Selfi, salah seorang petugas PT Atosim.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengaku sudah mengetahui adanya keluhan itu.

"Saya minta diberikan pelayanan terbaik untuk para pemudik. Jika (pelayanan) mengecewakan, nama Lampung akan malu selamanya."


Terus bertambah

Dari Jawa Timur dilaporkan, pemudik di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, hingga kini sudah mencapai 38 ribu penumpang dan masih terus bertambah mendekati Lebaran.

Untuk mengakomodasi penumpang kapal laut yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Tanjung Emas, Pelindo III menyiapkan angkutan mudik gratis.

Program mudik gratis juga dimanfaatkan warga Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan menggunakan empat bus dari Kemenhub pada H-4.

Untuk jalur udara, jumlah kedatangan penumpang di Bandara Radin Inten II, Branti, Lampung Selatan, mulai meningkat pada H-8 Lebaran. Untuk jumlah keberangkat-an masih stabil.

Di Sulawesi Selatan, sekitar 13.355 calon penumpang memadati Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Pemudik juga mulai memadati Bandara Supadio di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Di jalur darat, masih cukup banyak pemudik yang menggunakan bus sebagai pilihan transportasi. Hal itu terjadi di Terminal Induk Rajabasa, Lampung, dan Terminal Bus Bulupitu, Jawa Tengah.

Sebaliknya, para agen bus di Cikopo Purwakarta, Jawa Barat, justru mengeluhkan sepinya calon penumpang.

Pada bagian lain, pemudik diimbau untuk selalu membawa kartu BPJS Kesehatan karena dapat berobat di luar wilayah tanpa harus melapor.

"Langsung ke IGD terdekat yang ditunjuk kantor cabang," kata Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan melalui Kepala BPJS Kesehatan Cabang Cimahi, Yudha Indrajaya. (Tim/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya