Inflasi Oktober 2022 DIY Lebih Rendah Dibanding September

Agus Utantoro
02/11/2022 08:25
Inflasi Oktober 2022 DIY Lebih Rendah Dibanding September
Berkurangnya tekanan inflasi di DIY terutama bersumber dari penurunan harga komoditas aneka cabai di tengah panen.(dok.ant)

DAERAH Istimewa Yogyakarta pada Oktober mencatatkan angka inflasi sebesar 0,11 persen (mtm). Capaian ini, berarti lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, September, yang tercatat sebesar 1,05 persen (mtm).

"Dengan capaian tersebut berarti pula secara keseluruhah inflasi DIY 2022 berada di level 6,67 persen yoy. Yang berarti pula di atas sasaran yang ditetapkan sebesar 3+/- 1 persen yoy," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Budiharto Setyawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/11/2022).

Ia menjelaskan berdasar disagregasinya, inflasi DIY Oktober 2022 ini didorong oleh kelompok inflasi inti (core inflation). Berkurangnya tekanan inflasi terutama bersumber dari penurunan harga komoditas aneka cabai di tengah panen, serta berlanjutnya penurunan harga daging ayam dan telur ayam.

Namun, katanya, laju deflasi ini tertahan oleh tingginya tarif perguruan tinggi serta berlanjutnya kenaikan harga aneka beras. "Kenaikan harga beras ini merata secara nasional karena adanya penurunan produksi," kata Budiharto.

Dari sisi pendidikan, menurut Budiharto Setyawan, pada Oktober, perguruan tinggi memberikan andil tertinggi yakni sebesar 0,15 persen (mtm). Di sisi lain jelasnya, harga komoditas cabai merah mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya pasokan yang ditopang panen di wilayah Kabupaten Sleman dan Kulonprogo.

"Dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PHIPS) rata-rata harga cabai merah di DIY pada Oktober 2022 ini sebesar Rp42.600 per kilogram, atau lebih rendah ketimbang bulan September sebesar Rp60.950 per kilogram," jelasnya.

Berdasar PHIPS pula, ujarnya rata-rata harga telur ayam ras di DIY pada September mencapai Rp25.600 per kilogram dan rata-rata harga daging ayam ras sebesar Rp33.600 per kilogram. Harga kedua komoditas itu, ujarnya berada di bawah harga acuan penjualan Bapanas (Badan Pangan Nasional) pada tingkat konsumen.

Dengan perkembangan ini, lanjutnya, komoditas cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras masing-masing memberikan andil (-)0,006 persen (mtm), (-)0,006 persen (mtm) dan (-)0,003 persen (mtm). Di kelompok administered prices bulanan menurut dia, mengalami deflasi ditopang penurunan tarif angkutan udara yang sejalan dengan penurunan harga avtur pada Oktober 2022.

"Berdasar pantauan harga avtur pengisian Yogyakarta International Airport, YIA, mengalami penurunan (-) 1,65 persen. Sedangkan harga avtur pengisian Bandara Soekarno-Hatta atau CGK mengalamo penurunan sebesar (-)3,92 persen dibandingkan dengan harga akhir September," katanya.

Dengan kondisi ini, jelasnya, tarif angkutan udara memberikan andil deflasi sebesar (-)0,12 persen. (OL-13)

Baca Juga: BPS : Kota Maumere Alami Deflasi 0,08 Persen di Oktober 2022



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya