Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Hindari Tol Cipali

Golda Eksa
28/6/2016 06:15
Hindari Tol Cipali
(MI/Reza Sunarya)


KAPOLDA Jawa Tengah Irjen Condro Kirono mengimbau para pemudik untuk menggunakan jalur pantura ketimbang memanfaatkan rute Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

Hal itu bertujuan menghindari kepadatan kendaraan yang diprediksi bakal terjadi di ruas tol tersebut.

"Jalan tol dijamin macet. Sebaiknya lewatlah pantura karena akan lebih bagus. Di situ banyak rest area, SPBU, makanan, dan oleh-oleh. Itu pengalaman 2015 dan sepi. Kalau Cipali pasti padat," kata Condro seusai rapat Pengamanan Lalu Lintas Mudik Lebaran di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, kemarin.

Menurutnya, masyarakat yang akan menuju Jawa Tengah dari arah Jakarta dipastikan mengalami penumpukan setelah keluar Pintu Tol Brebes Timur.

Meski demikian, Polda Jawa Tengah sudah mempersiapkan sejumlah skenario guna mengatasi persoalan tersebut.

"Contohnya, dari Tegal menuju Brebes kita pasang kerucut (pembatas) sehingga keluar dari pintu tol bisa tiga lajur. Kami juga menginformasikan ke Kemenhub agar lampu merah yang mati bisa diperbaiki," kata dia.

Hal senada disampaikan Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito. Menurut dia, pihaknya akan melakukan uji coba sistem contraflow dari Pintu Tol Cikarang Utama di Kilometer 41 hingga Pintu Tol Cileunyi di Kilometer 66.

Untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di wilayah Nagreg dan Gentong yang berada di jalur selatan, lanjut dia, solusi terbaik ialah mengalirkan kendaraan dengan skema buka tutup.

Di jalur selatan, contraflow tidak bisa diterapkan lantaran badan jalan terlalu sempit.

"Saat ini di jalur selatan belum ada alternatif. Sistem buka tutup kami terapkan jika ekor antrean sudah sampai Pintu Tol Cileunyi. Kami juga akan membariskan personel di Nagreg, memasang traffic cone (kerucut pembatas), dan menganalisasi penyeberangan jalan," pungkasnya.

Tol baru

Di lain sisi, pembangunan jalan tol trans-Jawa sepanjang 661 kilometer dari Merak hingga Surabaya ditargetkan selesai pada 2018.

Hal itu ditegaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, kemarin.

Untuk persiapan mudik Lebaran 2016, Basuki mengatakan ruas tol yang belum selesai dapat digunakan secara fungsional.

"Dari Bawen-Salatiga fungsional untuk digunakan. Jalan tol ruas itu belum selesai karena masih ada pekerjaan pembangunan Jembatan Tuntang," ujar Basuki.

Menurutnya, pembangunan tol di Indonesia lambat, sedangkan jumlah kendaraan kian meningkat.

Karena itu, pembangunan tol terus dikejar.

Ia memperkirakan ruas-ruas tol baru, termasuk tol yang fungsional, bisa mengurangi kepadatan lalu lintas hingga 40%.

"Jalan tol trans-Jawa sekarang sudah sekitar 30% hingga 40% yang beroperasi, sisanya sudah under construction," ucapnya.

Ia menyampaikan, dalam pembangunan jalan tol, pembebasan lahan masih sulit dilakukan terutama di ruas Ngawi-Kertosono karena ada lahan Perhutani.

"Dengan keterbatasan dana APBN, pembangunan jalan tol pun menggunakan dana talangan dari BUJT (Badan Usaha Jalan Tol)," ujar Basuki. (Dro/LD/EM/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya