BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Bengkulu memprediksi cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang terjadi di provinsi itu hingga November 2022.
"Cuaca ekstrem hujan disertai dengan angin kencang yang terjadi di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu hingga November," kata Kepala BMKG
Stasiun Fatmawati Bengkulu Tri Widiarto di Kota Bengkulu, Rabu (26/10).
Untuk hujan terjadi nantinya memiliki intensitas sedang hingga tinggi yang disertai dengan angin yang berkekuatan 3 hingga 18 knot.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat Provinsi Bengkulu agar waspada akan terjadinya bencana alam seperti tanah longsor, banjir, dan lainnya yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Cuaca ekstrem tersebut terjadi disebabkan adanya pusat tekanan rendah dan masuknya uap air di Samudra Barat Sumatra ke wilayah Bengkulu, sehingga memicu terbentuknya awan hujan.
Baca juga: Seorang Anak di Cianjur Tewas Tertimbun Longsor
Selain itu, kata dia, perairan Bengkulu juga berpotensi terjadi gelombang tinggi yang mencapai empat meter.
Dengan kondisi tersebut, para nelayan dan kapal tongkang untuk sementara tidak melaut karena adanya gelombang tinggi di perairan
Enggano Bengkulu yang mencapai empat meter.
"Untuk sementara diminta para nelayan yang mencari ikan di perairan Bengkulu untuk tidak melaut," ujarnya.
Tri menambahkan, gelombang tinggi tersebut disebabkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur menuju tenggara dengan kecepatan angin berkisar lima hingga 20 knot.
Sementara itu di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur menuju Tenggara dan kecepatan angin tertinggi berada di perairan Lampung dan perairan Merauke. (Ant/OL-16)