Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Warga Diminta Waspadai Jalur Mudik Rawan Longsor di Aceh

Ferdian Ananda Majni
25/6/2016 18:18
Warga Diminta Waspadai Jalur Mudik Rawan Longsor di Aceh
(ANTARA)

DEMI keselamatan dan meminimalisir angka kecelakaan saat mudik Lebaran nanti, masyarakat diminta mewaspadai jalur mudik yang rawan longsor dan kecelakaan pada beberapa titik di Aceh.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Provinsi Aceh Hasanuddin, Sabtu (25/6), mengatakan terdapat puluhan titik rawan longsor dan kecelakaan di sepanjang jalan nasional dan jalan antarkabupaten di Aceh. Karenanya, masyarakat lebih hati-hati saat melewati kawasan tersebut.

"Kami meminta masyarakat untuk lebih ekstra hati-hati saat melewati lokasi rawan longsor dan sejumlah ruas jalan nasional yang rawan kecelakaan. Patuhi rambu-rambu lalu lintas, demi keselamatan diri," katanya.

Menurutnya, sejumlah titik yang rawan longsor terdapat di beberapa kabupaten dan kota, di antaranya Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.

Jika kondisi cuaca buruk dan hujan deras, daerah tersebut memang rawan bencana longsor.

Rinciannya, lintasan jalan negara Pantai Barat Selatan, masing-masing kawasan Gunung Geurute, Gunung Paroe, Gle Pulot, kawasan Gunung Gle Ue kilometer 89-98, kawasan Gunung Sa kilometer 100-105, kilometer 109-112 atau tepat di kawasan Gunung Keumala, dan kilometer 129-133 atau di kawasan Gunung Malem, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya.

Sedangkan, di kawasan Tengah Aceh terdapat di beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Bintang, Laut Tawar, Bebesan, Pegasing, Kebayakan, Linge, Jagong, Atu Lintang, Silih Nara, Celala, Rusip, Ketol.

Sedangkan untuk wilayah Bener Meriah meliputi kecamatan Bukit, Wih Pesam, Timang Gajah, Pintu Rime Gayo.

"Bahkan, daerah rawan longsor lainnya di wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah hampir setiap Kecamatan, karena daerah tersebut merupakan daerah dengan dataran tinggi. Sedangkan Jalan nasional yang menghubungkan Gayo Lues menuju Aceh Tenggara juga rawan longsor," sebut Hasanuddin.

Ia juga mengingatkan, terdapat beberapa jalur alternatif yang bisa digunakan masyarakat untuk mudik.

Menurutnya, beberapa jalur altenatif juga rawan bencana longsor, oleh karena itu masyarat harus tetap waspada.

Jalur mudik alternatif, di antarannya dari Kabupaten Bener Meriah akan tembus ke KKA Lhokseume, Kawasan Betong Ateuh, Nagan Raya ke wilayah Gayo Lues dan Geumpang, Kabupaten Pidie ke Kawasan Tutuet, Aceh Barat.

"Semua jalur mudik sudah periksa, baik jalur lintas nasional antarprovinsi dan jaur antara kabupaten telah dipastikan aman untuk dilalui. Meski beberapa titik sedang ada diperbaikan. Kondisi itu, akan selesai sebelum puncak arus mudik tiba," katanya.

Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Provinsi Aceh juga memastikan kesiapannya dalam menyambut arus mudik, baik transportasi udara, laut dan darat.

Hasanuddin mengaku pihaknya bersama unsur terkait lainnya telah mendirikan posko angkutan lebaran di sejumlah titik.

"Posko induk tersebut didirikan di Terminal Bus Antar provinsi di Kawasan Batoh dan Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Selain itu, posko juga ada di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. Posko juga didirikan di setiap terminal, pelabuhan dan bandara perintis di kabupaten/kota," lanjutnya.

Menurutnya, Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Provinsi Aceh sedang merampung pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan di sejumlah titik rawan longsor dan kecelakan.

"Rambu-rambu lalu lintas dipasang untuk menandakan bahaya, bagi kawasan pegunungan dan daerah rawan kecelakaan. Namun, setiap selesai dipasang, penanda bahaya itu sering hilang dicuri. Tapi kami tetap memasangnya, dan berharap ada pengawasan dari pihak kepolisian setelah dilakukan pengaduan," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya