Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Organda Aceh tidak Berlakukan Tuslah

Ferdian Ananda Majni
25/6/2016 17:45
Organda Aceh tidak Berlakukan Tuslah
(ANTARA/Irwansyah Putra)

ORGANISASI Angkutan Darat (Organda) Provinsi Aceh tidak memberlakukan tuslah atau kenaikan tarif.

Ketua Organda Aceh Ramli kepada Media Indonesia, Sabtu (25/6), mengatakan tidak dibenarkan adanya tuslah atau kenaikan tarif, meski pengguna layanan angkutan umum meningkat selama arus mudik.

Namun, angkutan hanya dibolehkan memberlakukan tarif batas atas yang sudah ditentukan Organda.

"Meski penumpang meningkat, angkutan umum di Aceh tidak dibenarkan adanya Tuslah. Jadi tidak ada kenaikan tarif, yang ada hanya pemberlakuan tarif batas atas selama arus mudik dan balik nanti," ujarnya.

Ia menjelaskan, perusahaan angkutan hanya boleh memakai tarif bawah dan tarif atas. Artinya, jika penumpang meningkat maka perusahaan memakai tarif atas dan jika pada hari biasanya atau sepi penumpang maka diberlakukan tarif bawah.

"Keputusan ini telah disepakati, artinya mereka harus tunduk dan menjalankan ketentuan ini. Jadi, jika penumpang meningkat seperti pada arus mudik lebaran tahun ini, mereka hanya diperbolehkan memakai tarif batas atas hingga 25% dari harga tarif batas bawah," katanya.

Ia meminta kepada masyarakat agar bisa memaklumi prosedur yang ditetapkan dalam penetapan tarif angkutan umum. Namun, jika ada angkutan yang menaikkan tarif hingga melebihi 25%, mereka akan dikenakan sanksi berupa pencabutan izin trayek.

"Kami harap masyarakat bisa memahaminya bahwa ada perbedaan tarif hanya 25%. Artinya jika melebihi itu, silahkan lapor kepada kami atau posko terpadu polisi, dinas perhubungan dan organda yang ada di sejumlah titik terminal," sebutnya.

Ramli juga memastikan, para calon penumpang yang akan mudik akan tertampung semua. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersedian angkutan di Aceh.

Bahkan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 450 unit bus AKAP dan 4.500 unit mini bus L-300 AKDP di Aceh.

"Jumlah sebanyak itu dipastikan memenuhi kebutuhan masyarakat yang akan mudik. Kami juga menjamin, masyarakat yang akan mudik jarak dekat juga akan diperioritaskan. Jadi mereka tidak perlu khawatir atas ketersedian angkutan. Silahkan mudik kapan saja, baik malam atau siang harinya," terangnya.

Ia menambahkan, angkutan umum yang disiapkan juga sudah melewati uji kelayakan jalan yang dilakukan tim terpadu Jumat (24/6). Bahkan, Jasa Raharja telah mengadakan tes kesehatan bagi setiap sopir di terminal untuk mencegah adanya pengemudi yang terindikasi mengunakan narkoba.

"Guna memastikan kenyamanan penumpang saat mudik, angkutan umum yang akan digunakan sudah melewati tahapan tes kelayakan beroperasi. Begitu juga supir biasanya dilakukan tes urine. Pihak Jasa Raharja dan tim kesehatan melakukan tes urine di pos terminal A Batoh," lanjutnya.

Selanjutnya, demi memberikan pelayanan yang prima dan rasa kemananan, ia meminta masyarakat hanya menggunakan jasa angkutan yang menggunakan plat kuning dan memilik tanda khusus bertuliskan angkutan lebaran 2016.

"Ini penting, demi kenyamanan dan keamanan. Saya harap masyarakat tetap mengunakan angkutan yang telah terverifikasi dalam angkutan Lebaran 2016. Masyarakat juga jangan mau dipaksa bersedesak-desakan dalam angkutan sehingga mengganggu kenyamanan, apalagi berbahaya bagi keselamatan," harap Ramli.

Peningkatan arus mudik di Aceh akan terlihat ramai pada H-4 lebaran. Meski demikian, Ramli mengaku, tahun ini akan ada pengurangan calon pemudik hingga 20%. Faktornya, antara lain, karena masyarakat lebih memilih mengunakan kenderaan pribadi saat mudik.

"Biasanya peningkatan arus mudik akan terlihat signifikan pada H-4. Tapi, tahun ini, ada pengurangan penumpang hingga 20 persen karena masyarakat mengunakan kenderaan pribadi, baik motor atau mobil. Meski demikian, saya tetap mengharapkan masyarakat lebih waspada, saat arus mudik meningkat pasti rawan kecelakaan, oleh karena itu mengunakan
transportasi umum akan lebih aman, pun keluarga menunggu di kampung," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya