Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Jalur Pantura Jabar-Jateng Aman

Suparji Rasban
23/6/2016 06:03
Jalur Pantura Jabar-Jateng Aman
(MI/SUSANTO)

DUA pekan menjelang Lebaran atau seminggu sebelum memasuki musim arus mudik, kondisi jalur pantura mulai dari Losari (perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah) hingga Kota Tegal relatif aman untuk dilalui.

Selain sebagian badan jalan sudah dibeton, kerusakan juga relatif sedikit hanya berupa penambalan kecil.

Hal itu dikemukakan Kasat Lantas Polres Brebes Ajun Komisaris Arfan Zulfan Sipayung kepada Media Indonesia, kemarin.

Menurut Arfan, pihaknya juga telah memasang rambu khusus di lokasi rawan kecelakaan, seperti di wilayah Brebes bagian tengah.

"Kami pasang di sejumlah titik jalur alternatif Brebes-Purwokerto antara Larangan dan Songgom di pinggiran sungai yang tidak ada pembatasnya untuk menghindari kecelakaan."

Di Kedawung hingga Susukan, Kabupaten Cirebon, kondisi jalan secara umum juga sudah layak dilalui pemudik. Di daerah Tegalkarang yang semula banyak terdapat lubang kini sudah tertutup aspal.

Pembatas jalan sudah terpasang rapi di sepanjang jalur pantura tersebut.

Para pekerja tinggal mengecat pembatas jalan tersebut agar tampak di malam hari.

Demikian halnya di jalur alternatif Kapetakan hingga Karangampel (Indramayu). Jalan terlihat mulus beraspal sekalipun di beberapa titik terasa bergelombang akibat penambalan jalan yang kurang rapi.

"Namun, beberapa jembatan di sepanjang jalur alternatif memiliki perbedaan ketinggian dengan badan jalan," kata Kapolres Cirebon Kota Ajun Komisaris Besar Indra Jafar.

Kasatlantas Polres Kota Cirebon Ajun Komisaris Rahayu Mustika Ningsih menambahkan, titik kepadatan arus lalu lintas diprediksikan terjadi di jalur Tengah Tani, karena banyaknya rumah makan.

"Kami akan menempuh kebijakan contraflow di sepanjang titik tersebut."

Jembatan darurat

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V yang meliputi jalan nasional di Jateng, DIY, dan Jatim menjamin jalan nasional di ketiga provinsi itu bebas kerusakan saat mudik Lebaran.

"Secara umum, pada saat arus mudik Lebaran, tidak lagi ada lubang di sepanjang jalur, khususnya di Jateng, DIY hingga Jatim," ujar Kepala BBPJN V Ketut Dharma Wahana, kemarin.

Pembangunan Jalan Lingkar Sumpiuh, lanjut Ketut, memerlukan waktu hingga lima tahun sejak 2011.

"Jalan Lingkar Sumpiuh dibuat agar kendaraan tidak melewati perlintasan sebidang KA sehingga lebih cepat dan terhindar dari kemacetan."

Di Jawa Timur, Dinas PU Bina Marga mempercepat pemasangan jembatan bailey di Km 225 Ponorogo-Pacitan agar bisa dilewati pemudik.

Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Supaad mengakui jalur Ponorogo-Pacitan merupakan jalur utama, tapi sejak terjadi tanah longsor, wilayah itu hanya bisa dipergunakan satu jalur.

"Nanti kendaraan pemudik bisa melewati jembatan itu dari kedua arah. Bus kecil silakan lewat, tetapi kendaraan besar tidak diperkenankan. Konstruksi jembatan hanya untuk kendaraan kecil." (UL/LD/FL/RZ/NV/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya