Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Organda Sulawesi Selatan akan Berlakukan Tuslah 20 Persen

Lina Herlina
22/6/2016 14:53
Organda Sulawesi Selatan akan Berlakukan Tuslah 20 Persen
(Dok. MI)

ORGANISASI Angkutan Darat (Organda) Sulawesi Selatan akan memberlakukan kenaikan tarif angkutan atau tuslah menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kenaikan tersebut mencapai 20 persen dari tarif normal.

Ketua Organda Sulsel Opu Sidik, Rabu (22/6), mengatakan angka 20 persen tersebut merupakan batas toleransi. Tapi dia berharap, ada pengusaha jasa angkutan umum yang menaikkan tarif tidak sampai 20 persen.

"Itu ada kemungkinan yang tidak naik, mereka diberikan kebebasan untuk jumlahnya, tapi tidak bisa lebih dari 20 persen," jelasnya.

Tuslah tersebut akan berlaku mulai H-7 hingga H+7 Idul Fitri 1437 H. Opu menambahkan, pihaknya selaku organisasi yang menaungi perusahaan angkutan darat sudah menghimbau pada perusaan angkutan yang ada, untuk mentaati keputusan tersebut.

Jika nantinya ada perusahaan angkutan yang melanggar aturan dan menaikkan tarif diatas 20 persen atau diluar waktu yang telah diatur, maka akan diberikan sanksi tegas, berupa pencabutan izin trayek. "Pengawasannya dilakukan oleh polisi lalu lintas dan dishub," tegasnya.

Opi menambahkan, pihaknya memprediksi akan terjadi lonjakan penumpang hingga mencapai 12 ribu atau 13 ribu orang menjelang Idul Fitri mendatang.

Untuk itu, pihaknya menyiapkan tambahan armada berupa bis hingga sebanyak 500 unit, atau sekitar 10 persen dari jumlah kendaraan angkutan umum pada hari-hari biasa.

"Total daya muatnya mencapai 19 ribu orang, sehingga walaupun mencapai 13 ribu penumpang, masih ada sisa. Intinya kendaraan mencukupi," paparnya.

Sedangkan untuk angkutam umum berupa minibus, menurutnya penambahan sangat tergantung pada pemilik mobil, dan agak sulit untuk diprediksi karena sebagian menggunakan plat hitam.

Angkutan umum plat hitam mempunyai pelanggan tersendiri di daerah, karena mereka memberikan service berupa pengantaran door to door. "Masing-masing punya pelanggan, kalau yang mau nyaman ya naik bis full AC," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Kadishubinfokom) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Ilyas Iskandar, mengatakan hal yang sama.

Menurutnya, toleransi kenaikan tarif yang diberikan pada pengusaha jasa angkutan umum mencapai 20 persen.

Ilyas meyakini, tidak akan ada gejolak akibat toleransi yang diberikan.

Apalagi pihaknya tetap akan melakukan pengawasan untuk memastikan kenaikan tarif angkutan masih dalam batas toleransi. "Kalau ada yang melebihi, akan kami sanksi, untuk kenaikan jumlah pemudik diprediksi antara 5-10 persen dibandingkan tahun lalu," jelasnya.

Puncak arus mudik, diperkirakan terjadi pada H-5. Untuk mengantisipasi lonjakan arus pemudik, khususnya yang melakukan perjalanan melalui darat, pihaknya menyiapkan tambahan armada Damri sebanyak Ada 5-10 unit. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya