Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
SELURUH wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang berjumlah 47 kecamatan, berdasarkan pemetaan kebencanaan, termasuk kategori berisiko terjadi tanah longsor. Wilayah yang mayoritas relatif tinggi potensinya berada di daerah selatan.
"Sebetulnya jika melihat peta risiko kebencanaan yang sudah kami buat, hampir 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi semuanya berpotensi longsor. Tapi potensi itu dikategorikan lagi menjadi wilayah berisiko tinggi, berisiko sedang, dan berisiko ringan," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar, Selasa (21/6).
Berdasarkan hasil pemetaan, wilayah berisiko tinggi longsor berada di 28 titik tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya di Kecamatan Nagrak, Cibadak, Cisolok, serta Kabandungan. "Kami mengimbau warga untuk
meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana longsor maupun banjir, apalagi saat ini intensitas curah hujan sangat tinggi. Kepada aparat desa atau kecamatan juga kita selalu mengingatkan untuk cepat melaporkan jika terjadi gejala bencana," tambah Irwan.
Sampai saat ini, lanjut Irwan, kejadian tanah longsor maupun banjir bandang masih berpotensi terjadi mengingat intenistas curah hujan masih relatif tinggi. Karena itu, untuk menekan nilai kerugian maupun korban luka dan jiwa ketika terjadi bencana, BPBD sudah mengirimkan radiogram ke semua kecamatan.
Isinya, imbauan agar aparatur pemerintahan di tingkat kecamatan cepat melapor seandainya terjadi bencana. "Jika melihat kondisi cuaca saat ini, potensi kebencanaan masih bisa terjadi, utamanya tanah longsor dan banjir bandang," jelasnya.
BPBD Kabupaten Sukabumi juga saat ini sedang menunggu hasil pemetaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana soal wilayah rawan bencana yang nanti akan digunakan sebagai jalur mudik. "Kewaspadaan di jalur-jalur mudik juga menjadi imbauan dari BNPB ke setiap BPBD di seluruh Indonesia, termasuk BPBD Kabupaten Sukabumi. Memang ada sebagian jalur mudik Lebaran nanti yang dikategorikan rawan longsor maupun banjir bandang. Tapi secara teknis, pemetaan dilakukan langsung BNPB. Kita masih menunggu hasil pemetaan itu," tutur Irwan.
Untuk menekan risiko bencana, alat deteksi dini (early warning system) longsor menjadi salah satu solusinya. Hingga saat ini Kabupaten Sukabumi baru memiliki satu unit alat early warning system yang di tempatkan di Kecamatan Cibadak.
"Idealnya, alat deteksi dini longsor ini terpasang di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi," pungkasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved