Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
HARGA telur ayam ras mulai merangkak turun Rp2.000-Rp2.500 per kilogram di pasar tradisional beberapa daerah di Jawa Tengah, tetapi giliran harga beberapa jenis cabai kembali merangkak naik Rp5.000-Rp10.000 per kilogram.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (30/8) pedagang sembako, makanan maupun warga di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah seperti Semarang, Kendal, Batang dan Salatiga dapat sedikit bernafas lega, karena harga telur ayam ras mulai merangkak turun meskipun hanya berkisar Rp2.000-Rp2.500 per kilogram.
Harga telur ayam ras yang sebelumnya capai Rp31.000-Rp32.000 per kilogram kini telah mulai turun menjadi Rp28.000-Rp29.000 per kilogram, bahkan di tingkat pemasok harga telur Rp27.000-Rp28.000.
Namun turunnya harga telur, tidak terjadi dengan barang kebutuhan lain karena harga beberapa jenis cabai kembali naik Rp5.000-Rp10.000 per kilogram seperti cabai merah keriting dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram, rawit merah dari Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kilogram dan beberapa jenis lain stabil.
"Telur sudah mulai turun, meskipun tidak terlalu besar namun cukup membuat sedikit lega bagi kami pedagang sektor makanan," ujar Ayong,50, pemilik rumah makan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Semarang.
Hal tersebut juga diungkapkan beberapa pedagang pasar tradisional Kabupaten Semarang seperti Bandarjo, Babadan dan Projo, harga telur ayam ras kembali turun setelah melonjak hingga Rp32.000 per kilogram. "Kalau harga dari pemasok turun, kami juga ikuti turun," kata Agustin,56, pedagang sembako di Pasar Babadan, Semarang.
Turunnya harga telur, ungkap Naning,65, pedagang bumbu dapur di Pasar Johar Semarang, tidak berarti pedagang dan warga dapat bernafas longgar karena harga cabai meningkat kembali dibandingkan sebelumnya, meskipun stok tersedia cukup banyak. "Kalau bawang merah sudah beberapa hari lalu turun menjadi Rp25.000-Rp30.000 per kilogram," tambahnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Batang Subiyanto sebelumnya mengatakan melonjaknya harga telur ayam ras terjadi karena beberapa hal seperti naiknya pakan ayam dan pergantian musim hingga menyebabkan menurunnya produksi, diyakini bakal kembali turun meskipun belum stabil sepenuhnya.
"Kita akan lakukan upaya untuk menekan harga telur, salah satunya kelancaran dan kemudahan distribusi hingga dapat menekan biaya transportasi serta menjamin pasokan pakan ternak," imbuhnya.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan Jateng Arif Sambodo kenaikan harga telur ayam ras terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia terjadi karena berbagai sebab, namun berbagai langkah ditempuh secara berangsur akan kembali normal seperti sebelumnya. (OL-13)
Baca Juga: Kasus PMK Mereda, Pasar Sapi Jelog Boyolali Uji Coba Transaksi Langsung
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
Sejak beberapa hari terakhir sebelum hari Nyepi hingga tiba hari Idul Fitri, harga cabai rawit masih bertahan tinggi yakni Rp130 ribu/kilogram (kg).
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Turunnya harga cabai ini disebabkan oleh pasokan cabai yang mulai melimpah.
PRESIDEN Prabowo Subianto mengatakan prioritas pembangunan Giant Sea Wall dilakukan dari Jakarta hingga Semarang.
Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa (Pantura).
Sebulan sebelum Lebaran Idul Adha petugas kesehatan hewan dikerahkan untuk memberikan vahsin penyakit mulut dan kuku (PMK).
Di Kota Pekalongan, kegiatan Syawalan menjadi magnet yang diperkirakan akan dikunjungi ribuan pengunjung baik berasal dari dalam kota maupun warga luar daerah
Kebanyakan pemudik, terutama pemotor memilih melakukan perjalanan malam hari untuk menghindari cuaca panas serta terik matahari.
Fenomena banjir rob terjadi di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah tersebut disebabkan terjadinya air laut pasang yang cukup tinggi yang diperkirakan berlangsung 22-28 Maret 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved