Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJAK didirikan sebagai bagian dari Global Geopark Network (GGN) pada 2012, Batur UNESCO Global Geopark di Kabupaten Bangli, Bali, terus bertumbuh menjadi salah satu destinasi pariwisata favorit di Pulau Dewata.
Daya tariknya mampu menyedot 941.410 pengunjung pada 2019, dengan pendapatan Rp26 miliar, sebelum pandemi covid-19.
Dalam perjalanannya, Batur Global Geopark ini telah melalui proses revalidasi pertama pada Agustus 2016 yang menghasilkan 11
rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan Geopark Batur sebagai Global Geopark. Revalidasi kedua yang seharusnya dilaksanakan pada 2020, tertunda karena pandemi, dan baru bisa terlaksana Juli 2022 ini.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, pandemi menghentikan berbagai program pembangunan infrastruktur umum, menurunkan pertumbuhan ekonomi global dan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Namun, dengan keberhasilan vaksinasi masal dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, kondisi pariwisata di Batur UNESCO Global Geopark telah mengalami pertumbuhan dengan tren baru menarik wisatawan lokal.
Baca juga: Pemprov Sulsel Perkuat Promosi Wisata Budaya
"Ini adalah peluang baru bagi Pemkab Bangli dan pengelola Batur Global Geopark untuk mengambil momen pascapandemi. Di mana ada tren baru wisatawan memilih wisata luar ruang yang lebih aman dan sehat, dengan pangsa pasar wisatawan milenial domestik yang terus menguasai awal pemulihan pariwisata Bali yang ditandai dengan bertumbuhnya usaha coffee shop di Kintamani yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lokal pascapandemi," ujar Bupati Sedana Arta saat membuka acara revalidasi di Museum Gunung Api Batur.
Pelaksanaan revalidasi tahap kedua ini terjadwal berlangsung hingga Sabtu (16/7) yang dimulai sejak Rabu (13/7).
Sedana Arta juga mengatakan berbagai platform forum travel seperti Trip Advisor dan travel agent online di dunia dalam dua tahun terakhir selalu merekomendasikan kawasan Geopark Batur dengan produk Bali Sunrise Tracking.
Pemkab Bangli juga melakukan berbagai program pembangunan untuk meningkatkan fasilitas pendukung dan keberlanjutan Batur Global Geopark, termasuk pelatihan wisata Batur Geopark, pelatihan packaging produk UMKM seperti kopi arabika Kintamani dan bawang Kintamani.
Selain itu, revitalisasi Danau Batur dan penataan keramba jaring apung, pemberdayaan daerah pesisir, penataan kawasan Penelokan dan
pedestrian di sekitar jalan Penelokan sebagai bagian dalam penyediaan layanan yang nyaman bagi wisatawan, serta pembangunan pelabuhan Kedisan dan pelabuhan Terunyan, penyediaan e-ticketing untuk retribusi tiket wisata, serta meluncurkan brand pariwisata Bangli dengan tagline 'Bangli The Origin of Bali'. (OL-16)
Tujuan utamanya adalah menyegarkan pikiran, melepas stres, sekaligus mendekatkan diri dengan alam.
Salah satu pengembangan objek wisata dilakukan di wahana alam Parung, yang berada di Desa Guranteng, Kecamatan Pageurageung.
Wisata alam sangat cocok untuk liburan keluarga, pecinta alam, atau siapa saja yang ingin healing dari rutinitas.
Fokusnya adalah menikmati pemandangan alam, udara segar, dan suasana yang tenang jauh dari keramaian kota.
Wisata alam cocok untuk melepas penat, belajar tentang lingkungan, serta mempererat hubungan keluarga dan teman.
Wisata alam juga sering kali dikaitkan dengan kegiatan luar ruang yang memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan alam, seperti hiking, camping, bersepeda
Festival dengan tajuk "Hokkop Ma Tanom, Paangur Bona Ni Pinasam" (Rawatlah Bumi Lestarikan Budayamu) ini digelar di halaman Kantor Bupati Samosir pada 1-10 Juli 2025.
Pemerintah daerah perlu memberikan edukasi kepada masyarakat dan menjalin pendampingan pihak kepolisian dalam penegakan hukum.
Hetifah menekankan pentingnya partisipasi masyarakat adat dalam pengelolaan kawasan Geopark.
Keputusan tersebut disahkan dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 yang digelar di Paris, Prancis, pekan lalu.
DEWAN Eksekutif UNESCO secara resmi menetapkan Geopark Kebumen dan Geopark Meratus sebagai UNESCO Global Geoparks (UGGs).
"Sejak akhir 2024, kami telah mengirimkan executive summary berisi ringkasan informasi penting tentang Rinjani kepada UNESCO,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved