Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Cabai Petani Di Kebun Kini Jadi Incaran Pencuri

Depi Gunawan
13/7/2022 17:24
Cabai Petani Di Kebun Kini Jadi Incaran Pencuri
Pohon cabai.(ANTARA)

HARGA cabai yang melambung tinggi hingga di atas Rp100 ribu per kilogram, membuat para petani was was akan aksi pencurian buah pedas tersebut. Hal itu setidaknya terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Wawang, 36, petani cabai di Kampung Cibodas Manoko, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, mengatakan pencuri bukan hanya mengincar cabai yang masih bagus tetapi buah yang terserang patek juga masih laku dijual.

"Untuk di wilayah saya cukup rawan karena tidak dipasang pagar sehingga orang bisa bebas masuk ke area perkebunan. Ada ronda juga kadang enggak berpengaruh. Pencuri tetap bisa beraksi ketika yang ronda sedang istirahat," ujarnya, Rabu (13/7).

Menurut Wawang, mahalnya harga cabai rawit tidak selalu menguntungkan petani. Sebab jika hasil panen bagus dan tidak terserang hama, keuntungan yang diperoleh bisa berlipat ganda dibanding saat kondisi normal.

"Tetapi kalau tamanan yang terserang hama sangat banyak ya percuma juga harganya mahal. Enggak sebanding dengan ongkos perawatan seperti membeli pestisida, termasuk upah buruh karena tanaman perlu rutin dirawat agar hamanya tidak menyebar ke tanaman lainnya," jelasnya.

Wawang menyebutkan, harga cabai pascaIdul Adha melonjak hingga diatas Rp100 ribu perkilogram. "Untuk harga cabai, kemarin masih Rp 80 ribu tetapi sekarang naik lagi diatas Rp100 ribu per kilogram. Penyebabnya hama yang menyerang hampir seluruh tanaman mulai dari ranting, daun. Tanaman menjadi rusak dan busuk," kata Wawang.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi hama dengan menyemprot pestisida namun upaya ini tidak membuahkan hasil. Sebanding lurus dengan serangan hama, produksi cabai juga terus merosot sehingga berpengaruh terhadap volume penjualan ke pasar.

"Serangan hamanya parah, langsung tembus ke akar. Sudah dicoba dengan perawatan ekstra, bahkan semprot pestisida, tapi tetap saja hamanya sulit dibasmi," bebernya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya