Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pasar Seni Kuliner Sumbar Pamerkan Kekayaan Kuliner Minangkabau dan Dorong Ketahanan Pangan

Yose Hendra
19/6/2022 20:55
Pasar Seni Kuliner Sumbar Pamerkan Kekayaan Kuliner Minangkabau dan Dorong Ketahanan Pangan
Ketua DPRD Sumbar Supardi di ajang Pasr Seni Pameran Kuliner tradisi Luhak Nan Tigo(Dok. DPRD SUmbar)

DINAS Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) bersama DPRD Sumbar menginisiasi terselanggaranya acara pasar seni pameran kuliner tradisi Luhak Nan Tigo selama tiga hari terakhir di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah, Kota Payakumbuh.

Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan, kegiatan pasar seni merupakan upaya untuk mengenalkan makanan tradisional Minang khususnya luhak nan tigo. Melalui acara tersebut diharapkan kekayaan kuliner yang dimiliki daerah tersebut bisa dikenal luas ke seluruh daerah di Indonesia. Bahkan juga dapat dikenal hingga ke negara lain, setidaknya negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei hingga Singapura.

Supardi berharap cita rasa makanan daerah tersebut bisa memanjakan lidah para wisatawan mancanegara. Sehingga bisa menjadi salah satu penarik minat wisatawan untuk datang melancong ke Sumatera Barat, terutama Payakumbuh.

Menurut dia, sangat banyak ragam makanan dan minuman khas yang ada di provinsi ini. Seluruh daerah memiliki kekayaan kuliner tersendiri.

"Namun masih banyak makanan tradisional ini yang belum terekspos dan dikenal secara luas," ujarnya, Minggu (19/6).

Padahal, tambah dia, selain bercita rasa nikmat, makanan dan minuman Sumatra Barat juga memiliki nilai tradisi masing-masing. Misalnya seperti yang dipanerkan di acara pasar seni pameran kuliner tersebur, ada makanan yang menjadi salah satu persyaratan wajib dan pelaksanaan acara pernikahan. 

Bahkan ada pula makanan yang memiliki cerita tersendiri dalam penciptaan atau penemuannya. Termasuk pula ada yang memiliki nilai filosofis.

Melihat kekayaan kuliner yang seperti itu Supardi mengatakan makanan khas Sumatra Barat merupakan aset yang semestinya dikelola, dilestarikan, dan diberdayakan dengan sebaik-baiknya.

Baca juga : Tak Kuat Menanjak, Mobil Wisatawan Terjun ke Pekarangan Warga Lembang

"Jika kita bisa melestarikan, mengelola dan mempromosikannya dengan baik maka ini akan menjadi salah satu menggenjot pertembuhan ekonomi masyarakat. Wisatawan akan berdatangan, UMKM akan tumbuh dan ekonomi masyarakat juga akan terkena manfaatnya," papar Supardi.

Terkait melestarikan kekayaan kuliner khas Sumatera Barat, Supardi berharap masyarakat juga berperan aktif. Salah satunya dengan bangga mengonsumsi makanan khas Sumatra Barat.

"Makanan tradisional kita jauh lebih bergizi dari makan cepat saji yang disuguhkan oleh restoran asal luar negeri. Dengan banyaknya masyarakat Sumbar mengonsumsi makanan tradisional ini, maka makanan tersebut akan terus lestari dan beredar di pasaran. Serta bisa terus semakin berkembang," ujarnya.

Supardi menjelaskan dirinya menginiasi terlaksananya pasar seni pameran kuliber tersebur juga dalam upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan daerah. Beragamnya kuliner yang dibuat dari berbagai jenis sumber hayati dan nabati tersebut akan menjadi kekayaan opsi makanan masyarakat.

Masyarakat bisa memenuhi keburuhan nutrisi dan gizi dengan makanan yang berasal dari beebagai sumber tumbuh-tumbuhan dan protein nabati lainnya.

Selain itu Supardi berharap organisasi perangkat daerah (OPD) provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota punya semangat dan target besar untuk kuliner Sumatra Barat.

"Laksanakan program-program yang efektif dalam melestarikan, mempromosikan kuliner Sumbar. Selain juga memastikan masyarakat atau UMKM yang memasarkannya terbantu," tandas Supardi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya