Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Sebanyak 441 Sapi di Klaten Suspek Penyakit Mulut dan Kuku

Djoko Sardjono
06/6/2022 21:25
Sebanyak 441 Sapi di Klaten Suspek Penyakit Mulut dan Kuku
Bupati Klaten Sri Mulyani melihat kondisi pasar ternak(MI/DJOKO SARDJONO)

 

KASUS suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah, meningkat pesat. Untuk pencegahan persebaran virus
PMK, para pedagang diimbau tidak membeli hewan ternak dari luar daerah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten, Widiyanti, saat
ditemui Media Indonesia menyebutkan 441 sapi yang dinyatakan suspek PMK. Sementara yang positif enam sapi. Namun semuanya sekarang sudah sembuh.

Persebaran virus PMK cepat sekali. Jika dalam satu kandang ada yang positif, lainnya akan tertular. Virus ini penyebarannya cukup tinggi, 99,9%, dan tingkat morbiditas sampai 100%. Hanya tingkat kematiannya rendah atau hanya 1%-5%.

"Perlu diketahui bahwa penularan virus PMK hewan ini cukup tinggi,
walaupun tingkat kematian sapi yang terpapar relatif rendah," ujarnya, Senin (6/6).

Sebanyak 441 sapi yang dinyatakan suspek PMK, tersebar di beberapa
wilayah kecamatan di Klaten. Kasus suspek terbanyak, yakni Kecamatan
Ngawen. Wilayah kecamatan ini banyak blantik atau pedagang hewan.

Karena kasus suspek PMK di Klaten masih tinggi, menurut Widiyanti,
penutupan pasar hewan dimungkinkan untuk diperpajang. Pihaknya pun sudah mengajukan kajian hal itu kepada bupati dan tinggal tunggu kebijakannya.

Untuk pencegahan persebaran virus PMK, Bupati Sri Mulyani menerbitkan
Surat Edaran No 524/282/26 tanggal 24 Mei 2022 tentang penutupan tujuh
pasar hewan di Kabupaten Klaten, mulai 25 Mei sampai 7 Juni 2022.

Masih dalam upaya menekan persebaran virus PMK, DKPP Klaten mengimbau
masyarakat dan pedagang sapi tidak membeli sapi dari luar daerah,
seperti Jawa Timur, dan daerah lain yang persebaran virusnya masif.

Menurut Widiyanti, DKPP Klaten juga menurunkan tim dokter hewan yang
beranggotakan 13 orang, 15 para medik veteriner, dan inseminator untuk
melakukan pemeriksaan hewan ternak peliharaan warga.

Selain itu, DKPP juga mengajak dokter hewan mandiri untuk ikut berperan
dalam penanggulangan virus PMK yang telah menyebar luas di wilayah
Kabupaten Klaten. Sumber penularan virus ini ialah ternak baru dari
pasar.

"Terkait pelaksanaan kurban, bahwa hal itu sudah ada fatwa MUI. Sapi
yang bergejala ringan sakit PMK masih diperbolehkan untuk kurban. Tapi,
sapi yang sakit berat tidak memenuhi syariat untuk kurban," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Sri Mulyani membenarkan bahwa penularan virus PMK
sangat cepat. Karena itu, untuk memutus mata rantai persebaran PMK itu
menjadi tanggung jawab semua termasuk masyarakat.

Persebaran virus PMK perlu diatasi bersama dengan memperketat
lalu lintas perdagangan hewan, terutama di daerah-daerah
yang kasus suspek PMK-nya sangat tinggi. Pedagang juga tidak perlu membeli hewan dari luar daerah.

"Tentang kemungkinan penutupan pasar hewan di Klaten diperpanjang, hal
itu mungkin ada. Namun, perlu dikaji asas manfaatnya dari perpanjangan penutupan pasar tersebut," ujar Sri Mulyani. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik