Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Menganyam Tas, Merajut Harapan

Iis Zatnika
31/5/2022 23:53
Menganyam Tas, Merajut Harapan
Pameran Karya Kreatif Indonesia(Mi/Iis Zatnika)

Tas-tas kulit yang sebagian besar menonjolkan teknik anyaman beraneka desain dan ukuran itu segera mencuri perhatian ketika memasuki Hall A JCC. Ada clutch berlabel Adity seharga Rp1.850.000, Ambar hobo bag Rp3.050.000, Citta tote bag Rp2.950.000 hingga Kamandhaka yang bermodel tas punggung, dibanderol Rp3.100.000.

Dikemas sebagai artisan bag yang melibatkan citarasa seni dan konsep berkelanjutan, stand Rorokenes yang diproduksi di Semarang, Jawa Tengah, menjadi salah satu pencuri perhatian dalam penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di JCC pada 26- 29 Mei 2022. 

Rorokenes yang bermakna putri yang terhormat dan aktif, dirintis pada 2014 oleh Syanaz Nadya Winanto. "Awalnya karena saya suka dengan produk tas kulit produksi luar negeri, namun kemudian saya menyakini bahwa Indonesia juga punya potensi bahan baku, desain dan perajin," kata Syanaz dalam Seminar Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Pemuda untuk Mendorong Inklusi Keuangan dan Ekonomi yang dilaksanakan secara hibrid dalam rangkaian KKI, Jumat, (27/5)

Filosofi produk artisan yang dipadukan konsep keberlanjutan diterapkan Syanaz dengan menerapkan konsep berkeadilan pada mitranya, termasuk penganyam, para perempuan serta para ibu dengan anak-anak berkebutuhan khusus celebral palsy. Teknik anyaman yang menjadi penanda utama Rorokenes yang kini juga mengeksplorasi material tenunan Nusantara, menjadi pintu kolaborasi dengan perajin perempuan, sekaligus mengabarkan tentang filosofi Pancasila pada dunia. "Dari kulit yang terpisah kemudian dianyam menjadi kesatuan yang menguatkan, seperti juga kita sebagai bangsa yang kaya perbedaan."  

Semangat pemberdayaan dan bisnis berkelanjutan kemudian dialirkan Syanaz dari rumah produksinya di Ngesrep, Semarang, dalam berbagai pelatihan pada sesama UMKM. Topiknya bukan cuma soal strategi bisnis dan produksi tapi juga literasi keuangan. "Kami juga bermitra dengan Pundi Perempuan untuk menyelipkan selebaran tentang pesan berisi edukasi kesadaran tentang kekerasan pada perempuan. Bukan cuma kampanye ke pihak luar, kami juga berkomitmen memberikan konsep fair trade dengan memberikan UMR pada 90% karyawan serta BPJS Kesehatan," kata Syanaz. 

Idealisme dalam berbisnis itu, kata Syanaz, dipadukan dengan pendekatan bisnis yang kompetitif. "Nilai tambah kami, membeli tas Rorokenes juga berarti mendukung pemberdayaan, tapi di saat yang sama kami juga harus awas pada kualitas produk juga perkembangan mode, warna dan desain serta yang paling utama, memastikan anyaman kulit kami presisi dan rapi."

Syanaz menuturkan, kiprahnya menyeleraskan idealisme dengan kepentingan bisnis berbuah dukungan dari sejumlah pihak, termasuk Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen (DPUK) BI. Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah juga menjadi pengampu klaster perajin Asmaradhana. Menjadi mitra BI pun memuluskan dukungan dari perbankan yang memberikan kredit berbunga ringan dalam naungan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Upaya menambah modal pun diperoleh dengan prosedur yang mudah dan murah dengan bunga 0,5% per bulan.  

Kontribusi Rorokenes sebagai UMKM dengan jejak panjang dalam pemberdayaan, menurut Sekretaris 1 Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Ina Primiana membuktikan kiprah perempuan dalam dunia UMKM bukan cuma sekedar angka. "Sebanyak 64,% % pelaku UMKM adalah perempuan, sehinga inklusi buat para perempuan ini penting, karena mereka bukan cuma unggul secara kuantitatif, namun juga kualitatif," kata Ina. 

Dukungan BI pada kebijakan yang inklusif bagi UMKM juga perempuan, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, saat membuka temu wicara, berwujud pembinaan pada sedikitnya 2.000 UMKM. Pendanaan yang terjangkau bagi UMKM, merupakan bagian dari rangkaian kerangka kebijakan makroprudensial yang bertujuan mendorong terpeliharanya  stabilitas sistem keuangan. Impelementasi dukungan pada akses keuangan UMKM itu berupa Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang menggambarkan porsi pembiayaan atau penyediaan dana untuk UMKM, korporasi UMKM, dan atau perorangan berpenghasilan rendah (PBR) yang ditargetkan minimal 20% pada akhir Juni dan Desember 2022, hingga mencapai 30% pada Juni 2024.

Berbagai sinergi dan dukungan itu, sukses mendukung Rorokenes memasuki pasar ekspor sejak 2019 ke Jepang, Singapura, Hong Kong, Amerika Serikat, Perancis, Malaysia, dan Thailand. Selain itu, omzet yang diraih mencapai Rp2,9 miliar per tahun. "Prinsip kami, produk yang bagus juga harus membawa dampak," ujar Syanaz yang pada 2019 sempat mengalami tantangan ketika produk ekspornya ditahan di Moskow, Rusia hingga urung mengikuti pameran karena pihak otoritas lokal mempertanyakan harganya yang dinilai terlalu murah dibandingkan kualitas bahan yang digunakan. Namun, ujian itu kemudian menjadi berkah ketika kemudian aliran deras pesanan mengalir hingga 300 buah.

Selain kisah yang kuat, lanjut Syanaz, kunci sukses Rorokenes sebagai UMKM adalah penggunaan sosial media secara konsisten dan konten berkualitas sebagai peranti untuk memasuki digital marketing dan selanjutnya bergabung di e-commerce. "Kuncinya adalah bertahap untuk masuk ke go digital, tools awalnya adalah sosial media, selanjutnya tata business model kita. Musuh kita bukan merek lain, tapi Rorokenes sendiri, bagaimana kita bisa fokus dan terus mengembangkan diri." Agenda berikutnya, Syanaz mendorong pemerintah untuk membantu akses UMKM terhadap sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang akan memudahkan para pelaku mengakses peluang berpartisipasi dalam program pengadaan pemerintah pusat dan daerah.    

Dari tas-tas Rorokenes nan gaya yang dibeli pindaian sistem pembayaran digital QRIS di KKI, tokonya di Ngesrep serta area Untaian Sarinah Thamrin Jakarta, kisah dan semangat pemberdayaan mengalir sampai jauh. (X-16)    



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya