Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini akan adanya ancaman banjir rob di 26 titik di Bali.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo membenarkan jika ada 16 titik di Bali yang terancam banjir Rob.
"Ya, benar, ada 26 titik di Bali yang terancam Rob. Kondisi ini akan terjadi atau berpotensi terjadi sejak hari ini, 30 Mei hingga 7 Juni 2022i," ujarnya.
Ia meminta agar masyarakat tetap waspada dan tidak panik sebab jika hal ini akhirnya terjadi semuanya sudah diantisipasi. Adapun penyebab banjir rob karena adanya fase bulan baru pada tanggal 30 Mei 2022. Fase ini berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali pada tanggal 30 Mei - 7 Juni 2022 di 26 titik. Bahkan, beberapa titik tersebut merupakan destinasi pariwisata terkenal di Bali, sehingga berpotensi bisa menggangu aktivitas pariwisata dan ekonomi.
Baca juga: Polemik Banjir Rob Pantura, Ini Penjelasan Ahli ITB
Sementara di beberapa titik lainnya merupakan aktivitas pariwisata dan bongkar muat pelabuhan rakyat. Hal yang sama juga terjadi di beberapa titik yang merupakan aktivitas nelayan yang juga akan ikut terganggu. Ada pun ke-26 titik tersebut adalah Pantai Pulukan, Pantai Pekutatan, Pantai Balian, Pantai Soka, Pantai Pasut, Pantai Kelanting, Pantai Yeh Gangga, Pantai Kedungu, Pantai Tanah Lot, Pantai Batu Bolong, Pantai Seminyak, Pantai Kuta, Pantai Jerman, Pantai Nusa Penida, Pantai Balangan, Pantai Padang-padang, Pantai Nuggalan, Pantai Pandawa, Pantai Nusa Dua, Pantai Serangan, Pantai Sanur, Pantai Sindu, Pantai Saba, Pantai Masceti, Pantai Lebih dan Pantai Kusamba.
Potensi banjir pesisir (rob) diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah. Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Wilayah III Denpasar. Jangan terprovokasi dengan informasi yang tidak benar apalagi yang diperoleh melalui sumber yang tidak berkompeten dan tidak valid," ujarnya.(OL-5)
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 29 Juli 2025. Berbagai kondisi cuaca seperti berawan, udara kabur, hujan ringan hingga sedang
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Air laut pasang di perairan utara Jawa Tengah, lanjut Sediyanto, akan berdampak kembali terjadinya banjir rob di sejumlah daerah di Pantura seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Demak.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk esok hari, Rabu, 16 Juli 2025. Setidaknya 16 wilayah di Indonesia terancam hujan lebat
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, udara kabur, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved