Minggu 29 Mei 2022, 11:15 WIB

Gunakan Teknologi 3D Virtual, Leslarverse Usung Konsep Futuristik

Mediaindonesia.com | Nusantara
Gunakan Teknologi 3D Virtual, Leslarverse Usung Konsep Futuristik

Dok.Leslarverse
Ilustrasi

 

DIGITALISASI memang menjadi keniscayaan saat ini. Pandemi covid-19 yang melanda dunia selama dua tahun terakhir turut mempercepat transformasi tersebut. Tidak mengherankan jika hampir semua sektor sudah menerapkan digitalisasi.

Berangkat dari situlah, sekelompak anak bangsa membuat proyek Leslaverse, yakni sebuah dunia digital di mana penghuninya dapat berinteraksi, bermain dan bekerja bersama menggunakan avatar mereka masing-masing serta menggunakan alat tukar perdagangan atau transaksi yang disebut $llverse. Leslasverse bertujuan untuk menjadi ekosistem metaverse terbesar dan pertama di Indonesia dan menjadi gateway untuk mempermudah akses memasuki dunia metaverse dan blockchain.

"Project Leslasverse ini dikembangkan oleh tim dan developer dari anak bangsa. Tim ini memiliki pengalaman strategis dan keahlian yang memang expert di bidangnya. Leslarverse ingin membuktikan bahwa anak muda Indonesia dapat bersaing dalam dunia digital atau metaverse ditingkat global bersaing dengan negara-negara maju lainnya," ujar Rudy Salim selaku Founders dan investor LESLARVERSE dalam  acara Ask Me Anything (AMA) di Jakarta Sabtu (21/5).

Menurut Rudi untuk strategi project Leslarverse ini telah dilakukan dengan roadmap yang nyata juga perencanaan project yang jelas serta adanya white paper akan dikembangkan dari waktu ke waktu dengan fundamental yang digarap juga didukung oleh tim developer yang baik.

"Pastinya sudah tidak diragukan lagi karena pada project token Leslarverse sebelumnya kami dapat menjual 2000 BNB pada saat presale hanya dalam 12 menit," terang Rudy

Saat meninjau kesuksesan yang sebelumnya telah diraih, Leslarverse kini mengembangkan teknologi 3D dalam ekosistemnya. Pada AMA sesi sebelumnya, banyak pertanyaan yang muncul terkait progress perkembangan yang sudah dilakukan terhadap website dan ekosistem Leslarverse secara teknis, dan seperti apa gerakan baru untuk semakin memperkuat pasar.

"Untuk menjawab semua itu, diselenggarakanlah AMA dengan konsep yang baru. Selain unjuk teknologi baru, tim terus memberikan update kepada para holders, tim Leslaverse melakukan AMA secara berkala yang dilaksanakan di grup Telegram," papar Reza kepala project Leslarverse.

Menurut Reza, AMA merupakan acara tanya jawab singkat antara para holders dan para founder.  "Dalam pelaksanaan AMA biasa, pertanyaan yang dijawab merupakan pertanyaan langsung yang diberikan dari para holders yang tergabung dalam grup telegram," tambah Reza.

Dengan diselenggarakannya AMA bersama Rudy Salim, Rizky Billar dan Reza dengan konsep AMA yang sangat menarik yaitu dengan 3D Virtual Character, komunitas Leslarverse sangat antusias dan merasa terjawab semua pertanyaan dan keluh kesah dari komunitas. Di dalam AMA nya pembicara juga sangat interaktif dengan para komunitas karena adanya sikap entertain dan juga tegas dalam menjawab setiap pertanyaan membuat mereka semakin dekat dengan komunitasnya. Di AMA ini Leslaverse benar-benar menunjukkan DAO terhadap project itu.

Pada kesempatan itu para founders Leslarverse bukan hanya sekadar menggunakan voice call, melainkan berupa video chat dan mereka menggunakan teknologi 3D virtual saat live di platform Telegram. Ketiga founder yang berbicara menggunakan avatar mereka masing- masing dan avatar tersebut dapat bergerak mengikuti gestur tubuh para founder.

"Konsep yang digunakan pada AMA kali ini dengan tujuan menunjukkan kepada para holders yang menyaksikan bahwa teknologi 3D virtual ini telah diterapkan dalam Leslarverse, sebuah inovasi baru yang merupakan sebuah upgrade sehingga para holders bisa semakin menikmati menjelajah Leslarverse. Progress yang baru saja dipamerkan kepada holders dapat menjadi bukti bahwa tim terus mengandalkan kreativitas dalam mengembangkan proyek ini sehingga Leslaverse dapat menjadi sarana ekonomi digital yang lebih futuristik," ujar Rizky Billar

Selain menunjukkan penerapan teknologi yang telah diperbaharui, AMA dilaksanakan dengan bincang-bincang santai antara MC dan para founder, kemudian menjawab beberapa pertanyaan pilihan yang diberikan holders dalam grup.

Para audiens termasuk holders yang mengikuti AMA kali ini juga sangat antusias melontarkan pertanyaan pada founders setelah melihat progress pembaharuan teknis yang telah dilakukan dan langkah apa yang selanjutnya akan diambil tim. (RO/A-1)

Baca Juga

Antara

Kebakaran di Gunung Agung Bali Berhasil Dipadamkan

👤Arnoldus Dhae 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 09:05 WIB
Sampai Minggu (1/10) pagi, sudah tidak ditemukan titik api di Gunung Agung, Bali, setelah terbakar sejak 27...
MI/Supardji Rasban

Dorong Cinta Bangga Paham Rupiah, BI Tegal Gelar Pelatihan bagi Guru

👤Supardji Rasban 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 08:15 WIB
Bank Indonesia Tegal mengedukasi para guru untuk mencintai...
MI/Denny

Ratusan Sumur Bor di Kalsel Dalam Kondisi Rusak

👤Denny Susanto 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 07:35 WIB
Hampir separuh dari 600an sumur bor di Kalimantan Selatan dalam kondisi rusak dan memengaruhi upaya pemadaman...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya