Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau 100 persen menyusul terus menurunnya kasus covid-19. Pelaksanaan PTM berlaku sejak Selasa (19/4) untuk seluruh jenjang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumul Djami menyebutkan alokasi waktu untuk pembelajaran tatap muka berbeda-beda
setiap harinya. Untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) belajar maksimal dua jam per hari, sedangkan siswa kelas I dan II maksimal tiga jam pelajaran per hari, kemudian siswa Kelas III - VI masing-masing lima jam pelajaran per hari.
Selanjutnya, Paket A maksimal lima jam dan serta siswa SMP dan Paket B kelas VII sampai IX maksimal enam jam pelajaran per hari. "Satgas Covid-19 lebih ditingkatkan perannya dalam mengontrol dan mengawasi ketersediaan peralatan covid-19 dan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan," ujarnya di Kupang, Rabu (20/4).
Sementara itu, kegiatan belajar tatap muka di sekolah-sekolah di Kota Kupang berlangsung aman dan lancar. Di SD Katolik Maria Assumpta, seluruh siswa wajib mengenakan masker dan menjalani pemeriksaan suhu tubuh di gerbang sekolah.
Hal yang sama juga berlaku di sekolah lainnya. Sampai Rabu siang, tidak ada laporan siswa terpapar covid-19 selama pembelajaran tatap muka. Namun, meski kasus covid-19 terus berkurang, pemerintah daerah terus mengimbau warga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, serta mengikuti vaksinasi covid-19.
Total warga Kota Kupang yang sudah divaksin dosis pertama 344.453 orang atau 103,24%, dosis kedua sebanyak 272.802 orang atau 81,77%, dan dosis ketiga atau booster 49.189 orang atau 13,44. (OL-15)
Anies mengatakan belum bisa memastikan kegiatan tatap muka sekolah kapan bisa dilaksanakan karena harus melihat dulu perkembangan pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan pengkajian mendalam soal pembukaan sekolah.
Banyak orangtua yang menolak sekolah tatap muka kembali diadakan, karena khawatir sekolah akan menjadi klaster penyebaran covid-19.
SEBANYAK 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Gelaran pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan di penghujung tahun ini atau tahun 2021 karena masih situasi covid-19.
PENYESUAIAN kurikulum harus dilakukan apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) campur
Politikus Partai Persatuan Pembangunan Hasbiallah Ilyas mendukung pembukaan sekolah tatap muka di zona hijau covid-19.
"Karena memang kita tak ingin sekolah jadi klaster baru sebagaimana di negara-negara lain yang dirasa aman," ungkap Ariza
PEMPROV DKI Jakarta belum bisa memastikan kapan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dibuka kembali.
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan kajian dan membahasnya dengan lintas SKPD.
Menurutnya, jenjang-jenjang yang lebih rendah nantinya akan secara bertahap dibuka setelah ada keputusan yang lebih lanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved