Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kamis (7/4) memantau kondisi antrian panjang truk membeli BBM jenis solar di sejumlah SPBU di Kalimantan Selatan. Sebelumnya Menteri ESDM melakukan peninjauan di Kalimantan Timur.
Salah satu SPBU yang dikunjungi ialah SPBU 63.706.01 di Tambak Ulu, Astambul, Kabupaten Banjar. Di lokasi itu Arifin Tasrif berbincang dengan sopir truk yang mengeluhkan tentang kondisi sulitnya mendapat solar dan antrian panjang di sejumlah SPBU.
Di hadapan para sopir, Menteri menjelaskan saat ini PT Pertamina selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan BBM di daerah. Namun diakuinya masih terjadi aksi penyimpangan karena yang tidak berhak membeli BBM bersubsidi dan mengambil keuntungan. Sejatinya kuota BBM mencukupi.
"Seharusnya yang tidak berhak, jangan ikut memanfaatkan solar bersubsidi," tuturnya.
Arifin berjanji akan merespon keluhan para sopir. Selain meningkatkan pemerintah juga akan menambah kuota BBM solar di Kalsel.
Sementara itu, M As'adi, pemilik SPBU mengatakan pihaknya mendapat kuota 5,6 kiloliter per hari. Terjadinya antrian panjang karena meningkatnya permintaan. Rata-rata satu tangki solar habis dalam 6 sampai 7 jam.
Antrian panjang truk dan mobil untuk membeli solar bersubsidi di SPBU terjadi di sejumlah wilayah Kalsel. Kelangkaan solar yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir telah memicu aksi demo para sopir di Kalsel. Kondisi ini juga dinilai ikut mempengaruhi kenaikan harga barang dan kebutuhan pokok di Kalsel.
Sebelumnya Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan berhasil membongkar aksi penyimpangan BBM jenis solar bersubsidi di sejumlah kabupaten di Kalsel. Polisi menangkap delapan orang pelaku dengan barang bukti BBM solar subsidi sebanyak 3 ton lebih. (N-2)
Saat ini harga eceran tertinggi gas elpiji 3 kg di Kecamatan Matangkuli, Paya Bakong dan Pirak Timu, Aceh Utara yang semula Rp18 ribu per kg dijual menjadi Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kg.
15 ribu pangkalan resmi LPG 3 kg bersubsidi memiliki ciri-ciri di lokasi penjualan ada plang penanda yang mencantumkan nama pangkalan, nomor registrasi, HET, nama agen dan call center.
Pada tingkatan pengecer harga terpantau antara Rp25.000 hingga Rp28.000. Sementara HET yang sudah ditentukan adalah Rp18.000 per tabung.
MASYARAKAT Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi kesulitan mendapatkan gas bersubsidi ukuran 3 Kg (gas melon)
POLDA Kalimantan Selatan menangkap sedikitnya 15 orang dari 15 kasus praktik penyimpangan gas LPG 3 kilogram bersubsidi (gas melon) sepanjang 2020 di wilayah tersebut.
Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Temanggung Heri Kardono mengatakan, tahun 2020 lalu kuota gas bersubsidi untuk Temanggung sebanyak 21 metrik ton. Jumlah itu setara dengan 7 juta tabung gas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved