ChildFund Kembangkan Pendidikan Kecakapan Hidup dan Literasi Keuangan di NTT

Mediaindonesia.com
06/4/2022 11:49
ChildFund Kembangkan Pendidikan Kecakapan Hidup dan Literasi Keuangan di NTT
Program PKHLK diharapkan tidak hanya di 10 kabupaten/kota lokasi ChildFund bekerja, tetapi semua kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur.(DOK Pribadi.)

PENDIDIKAN Kecakapan Hidup dan Literasi Keuangan (PKHLK) untuk anak dan remaja merupakan salah satu elemen penting untuk menuju kota/kabupaten layak anak. Melalui Gebyar Cerdas 2022 yang berlangsung di Waingapu, Sumba Timur, 4-5 April 2022, ChildFund International di Indonesia dan empat mitra di Nusa Tenggara Timur mendorong partisipasi anak sebagai agen perubahan dengan memperlihatkan manfaat dan dampak program PKHLK pada anak-anak di 10 kabupaten/kota di NTT.  

Gebyar Cerdas merupakan kegiatan tahunan untuk mendukung akselerasi menuju kota/kabupaten layak anak yang dilakukan ChildFund bersama empat lembaga pemerhati anak yaitu Yayasan Fren, Yayasan Cita Masyarakat Madani, Sumba Integrated Development serta Yayasan Kesejahteraan Perlindungan Anak Belu. "Gebyar Cerdas 2022 bertujuan agar anak-anak, para pendamping, dan mitra dapat saling berbagi praktik baik PKHLK melalui wadah Lopo Cerdas/Rumah Kreatif Anak Sabana (RKAS) yang di wilayah masing-masing," jelas Candra Dethan selaku Partnership Portfolio ChildFund International di Indonesia dalam keterangan tertulis, Rabu (6/4).  

Setiap mitra berbagi kisah tentang kegiatan inspiratif yang dilakukan kelompok Lopo Cerdas/RKAS, perubahan perilaku anak-anak secara umum di kelompok Lopo Cerdas/RKAS, replikasi program, serta cara berjejaring dengan pemangku kepentingan. Diikuti lebih dari 80 anak dan fasilitator PKHLK, dalam kegiatan ini anak-anak berdiskusi untuk mengindentifikasi isu-isu yang mereka hadapi. Ada empat hal yang mereka bahas, yaitu aspek pengembangan diri,  perlindungan anak, pekerja anak, dan sekolah online. 

Hal itu didasari oleh salah satu tujuan program PKHLK agar anak menyadari hak serta potensi dirinya. "Kami akhirnya berharap anak-anak dapat menyuarakan isu tersebut dan solusi yang mereka usulkan kepada masyarakat dan pemerintah," tambah Candra. 

Baca juga: Bisnis Parcel Lebaran di Purwakerto Menggeliat Lagi

Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu menyatakan apresiasinya atas kegiatan tersebut. Ia berharap program PKHLK tidak hanya diimplementasikan di 10 kabupaten/kota lokasi ChildFund bekerja, tetapi juga semua kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur untuk mendukung provinsi layak anak.

Ketua Tim Penggerak PKK Sumba Timur Merliaty Praing Simanjuntak menyatakan PKHLK merupakan salah satu bagian dari pemenuhan hak anak. Ia tertarik menjadikan forum-forum anak di desa yang dibangun oleh ChildFund dan Sumba Integrated Development dalam bentuk Rumah Kreatif Anak Sabana (RKAS) menjadi program pemerintah Sumba Timur. RKAS merupakan wadah yang sangat terstruktur dan memiliki fondasi kuat karena memiliki kurikulum, modul, dan kegiatan rutin. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya