Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terus melakukan upaya pengembangan kopi Nusantara, dengan cara memperbaiki sistem operasional budidaya kopi agar sesuai dengan cara berkebun yang memenuhi kaidah Good Agricultural Practices.
Komitmen ini disampaikan Direktur Pemasaran Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Dwi Sutoro, sekaligus Ketua PMO Kopi Nusantara dalam keterangan persnya saat mengunjungi lokasi pilot project di wilayah Gunung Ijen Bondowoso, Jawa Timur, pada Selasa (22/3). Kunjungan kerja dilakukan bersama dengan Tim PMO Nusantara guna memastikan program kerja yang telah disusun berjalan sesuai rencana yang sudah dicanangkan Kementerian BUMN pada Januari 2022 lalu.
Melalui program Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara, Kementerian BUMN memperkuat sinergi para pelaku usaha kopi demi mendorong kemajuan ekosistem industri kopi di Tanah Air, serta mengelaborasi perusahaan BUMN termasuk PTPN dan swasta, serta asosiasi dan lembaga Research and Development (R&D) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas industri nasional, sehingga dihasilkan biji kopi terbaik yang berstandar internasional.
“Kami optimis, melalui sinergi dan kerja keras seluruh elemen dalam PMO Kopi Nusantara, dalam jangka 2-3 tahun mendatang, Indonesia akan menjadi market leader industri kopi dunia”, kata Dwi Sutoro.
Area pilot project di wilayah di Bondowoso ini diprediksi mulai panen raya pada Mei 2022 dengan target produktivitas pilot project 1a sebanyak 900 kg/ha dan target produktivitas pilot project 1b sebanyak 400 kg/ha.
Dalam kesempatan itu, Dwi bersama Tim PMO Kopi Nusantara turut mengunjungi pabrik pengolahan kopi yang berada di bawah PTPN XII. Setelah melihat secara langsung proses pengolahan biji kopi yang berasal dari hasil panen petani binaan maupun kebun di wilayah kerja PTPN Group, ia semakin optimis pada masa depan industri kopi nasional akan menjadi market leader kopi Internasional.
“Saya berharap PTPN Group bersama PMO Kopi Nusantara terus meningkatkan proses R&D agar kopi asal Indonesia berkualitas tinggi dan menjadi produk terbaik di pasar internasional. Apabila hal ini dicapai, tentu akan berdampak pada perekonomian nasional dan kesejahteraan petani kopi Indonesia,” ungkapnya. (RO/M-4)
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada Kamis, (15/5), di Desa Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur.
BAKN DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap keberlanjutan program strategis Tanam Sejuta Pohon.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Proyek ini juga mencakup pengembangan ekosistem perkebunan kelapa organik seluas 20 ribu hektare.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyoroti ketidakjelasan manfaat nilai karbon yang diterima oleh daerah. Masih ada kebingungan mengenai realisasi dana karbon bagi daerah,
Pada 2024, sebanyak 331 mahasiswa ITSI berhasil menyelesaikan studi. Dari jumlah tersebut, 53 lulusan telah diterima bekerja di perusahaan perkebunan,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved