Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
KETERSEDIAAN air bersih di daerah perkotaan menjadi salah satu
persoalan utama yang dihadapi warga. Minimnya kawasan serapan dibanding
penggunaan air menjadi faktor utamanya.
Hal ini menjadi perhatian Penderma.id yang bekerja sama dengan
Golden Future bergerak membagikan mesin air minum gratis.
Menurut Chief Executive Officer Penderma.id, Khirzan Noe'man, air bersih menjadi fokus perhatiannya.
Untuk itu pihaknya membagikan 10 mesin air minum gratis yang sudah
tersebar di berbagai fasilitas umum strategis di Jawa Barat.
Dia menyebut, mesin air minum gratis ini mampu mencukupi kebutuhan
masyarakat umum. Hingga saat ini mesin yang dipasang bertempat di Ponpes Al Ittifaq (Ciwidey), Masjid Al Lathiif (Cihapit, Kota Bandung), Masjid Saifuddaulah (Stasiun Timur, Kota Bandung), Masjid Al Muhajirin (Cingised, Kota Bandung), RA Nafilatul Husna (Garut) dan lima titik lainnya.
Salah satu pesantren yang ada dalam daftar di atas, Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Ciwidey, mempunyai 1.200 santri yang masih banyak mngonsumsi air keran sebagai air minum.
"Dengan adanya mesin air minum gratis akan memudahkan para santri
mendapatkan air layak minum," lanjut Khirzan.
Harapannya, pemasangan mesin-mesin air minum gratis ini juga dapat mengurangi beban operasional masjid dan pesantren hingga Rp2 juta per bulannya.
Penyaluran 10 mesin air minum gratis telah diresmikan pada Selasa (16/3) melalui seremoni yang melibatkan Penderma.id, Golden Future Indonesia, serta DKM Masjid Al Lathiif dan tamu undangan lainnya.
Seremoni yang dilakukan di Masjid Al Lathiif ini sekaligus menjadi
momentum peluncuran Mesin Air Minum gratis versi 4.0 terbaru dengan fitur mesin canggih.
Hal tersebut berkaitan dengan ditingkatkannya kapasitas mesin dari 400
liter/hari menjadi 1.900 liter/hari, atau setara dengan kebutuhan minum
9.500 orang per hari.
"Kapasitas sebesar itu memang dibuat untuk ditempatkan di fasilitas umum dengan mobilitas tinggi. Fasilitas umum berarti banyak orang yang
berkunjung sehingga dipastikan akan banyak yang menggunakan mesin
tersebut. Karena itu mesin air minum gratis yang mulanya hanya mempunyai kapasitas kecil, kami perbaharui menjadi 1.900
liter/hari" tuturnya,
Mesin terbaru ini nantinya bisa dimanfaatkan sebagai media informasi dan promosi oleh para dermawan (donatur).
Khirzan Noe'man mengatakan masyarakat juga bisa berkontribusi dengan cara berdonasi melalui pembayaran via transfer bank, scan QRIS, atau lewat transfer ewallet.
"Jika mau bertanya lebih detail bisa langsung menghubungi whatsapp yang
dapat dilihat di website Penderma.id," tutupnya. (N-2)
Vinilon membangun sistem perpipaan dari hulu ke hilir dan sarana air bersih yang memadai sepanjang 4,5 km di Desa Banuan, Nusa Tenggara Timur.
210 pondok pesantren di wilayah Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur menunjukkan bahwa hanya 54% pesantren yang memiliki akses terhadap air bersih yang layak,
Tujuannya untuk menarik investasi asing dari beberapa negara, seperti Turki, Tiongkok, dan Eropa yang memiliki minat berinvestasi di bidang air di Tanah Air.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.
Kondisi ini menuai keluhan dari warga. Rani, 36, warga Perumahan Taman Raya, mengaku kesulitan menjalani aktivitas sejak pagi lantaran air di rumahnya tidak mengalir.
Sungai Akelamo dan Danau Karo, dua sumber air warga Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, menunjukkan kualitas yang sangat baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved