Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
SEBANYAK 2.060 siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 2 dan kelas 3 di Kota Cimahi belum lancar membaca dan menulis. Kondisi ini ditengarai karena mereka terlalu lama belajar dari rumah akibat pandemi covid-19.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi mencatat ada 1.422 orang atau 18% dari total 7.896 siswa kelas 2 yang belum lancar membaca dan menulis. Sedangkan siswa kelas 3 mencapai 10% atau 638 orang dari total 7.200 siswa.
"Salah satu penyebab masih banyak siswa yang belum bisa membaca dan menulis karena mereka terlalu lama belajar di rumah. Kita tahu bersama jika selama dua tahun pandemi, para siswa lebih banyak belajar daring dari rumah," kata Kepala Disdik Cimahi Harjono, Jumat (11/3).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya mengeluarkan Surat Edaran Nomor 006 Tahun 2022 tentang Penguatan Kemampuan Membaca, Menulis Berhitung bagi Siswa Sekolah Dasar.
Dalam surat edaran tersebut, Dinas Pendidikan mengintruksikan guru SD dari kelas 1, 2 dan 3 untuk memberikan pembelajaran tambahan membaca, menulis dan berhitung untuk menguatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
"Sejak tahun kemarin dibentuk tim khusus di seluruh SD untuk menanggani anak-anak yang belum lancar baca tulis. Untuk literasi dan numerasi di Cimahi, kami mulai dari dasar, menyisir anak-anak yang belum lancar membaca dan menulis," jelasnya.
Baca juga: PTM di Cimahi Direncanakan Kembali Digelar Pekan Depan
Dia menjelaskan, siswa yang belum bisa membaca dan menulis dikhawatirkan bisa menghambat metode pembelajaran ke depannya. Oleh sebab itu, para guru SD diharapkan bisa memberikan pelajaran tambahan kepada siswanya.
"Kalau terlalu lama dibiarkan mereka bisa mengalami ketertinggalan belajar atau learning loss," bebernya.(OL-5)
Edukasi sejak dini mengenai pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada anak-anak sekolah dasar sangat penting dilakukan.
Peristiwa pada Jumat (18/7) malam itu menimpa Usep, 55, warga Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut dan Candra, 16, asal Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur.
Tersangka telah menjalankan aksinya selama tiga bulan dan menjual upal hingga pulau Sumatra.
GEMPA bumi dengan kekuatan Magnitudo 2,7 mengguncang Kota Cimahi pada Minggu (29/6) sekitar pukul 08.49 WIB. Gempa merupakan dampak dari aktivitas sesar Lembang.
Sangat sulit perluasan wilayah iilakukan apabila wilayahnya sudah padat penduduk, justru yang memungkinkan adalah perluasan wilayah dengan wilayah yang masih jarang penduduknya.
Namun setelah ditelisik, kenaikan harga tersebut merupakan angka yang digabung dengan ongkos kirim pesanan konsumen.
Melalui Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, sebanyak 716 judul buku cerita anak telah diproduksi dan dipilih secara ketat.
TOKOH politik sekaligus mantan Ketua DPRD Buleleng, Dewa Nyoman Sukrawan, menyebut Buleleng kebobolan di rumahnya sendiri.
MEMBACA adalah jantungnya literasi. Membaca memberi asupan kepada nalar dan pikiran sehingga semakin terbuka, kritis, dan analitis.
Literasi harus dimulai dari rumah. Anak-anak yang terbiasa membaca akan memiliki wawasan luas yang mempersiapkan mereka untuk meraih cita-cita.
Pernahkah kamu merasa canggung atau tidak ingin orang tahu bahwa kamu sudah membaca pesan WhatsApp mereka?
Banyak karya film yang menggaet jutaan penonton, ceritanya itu diadaptasi dari sebuah novel. Misalnya saja film Laskar Pelangi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved