Masyarakat Diharap Dukung Upaya Pelestarian Kebudayaan Nasional

Mediaindonesia.com
26/2/2022 22:40
Masyarakat Diharap Dukung Upaya Pelestarian Kebudayaan Nasional
Salah satu kegiatan budaya Indonesia(Dok.jammi)

SEBAGAI negara yang memiliki banyak suku, Indonesia sejatinya kaya akan budaya. Sayangnya sebagian kebudayaan nasional itu mulai terkikis akibat masuknya budaya asing atau karena tidak telaten dirawat.

Untuk itu setiap upaya pemerintah untuk melestarikan kebudayaan harus didukung. Di sisi lain masyarakat pun harus ikut menjaga kebudayaan mereka agar tetap lestari. Berangkat dari situlah Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI) mendukung Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengenai ragam kebudayaan Indonesia. 

Koordinator Nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi mengapresiasi kehadiran Ketua KSP menghadiri Festival Pasola di Sumba (25/2). Dia mengemukakan bahwa Moeldoko menyampaikan pesan kuat kepada siapapun yang hendak mengusik kekayaan dan ragam budaya Indonesia.

"Moeldoko memberi pesan kuat untuk tidak mengusik budaya Indonesia atas nama apapun," tegas Irfaan mengutip pesan Moeldoko.

Irfaan mengemukakan bahwa Islam hadir di Nusantara melalui jalur damai. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah dengan cara akulturasi budaya, bukan peperangan.

"Jalur (budaya) ini yang membedakan Islam masuk ke Indonesia lebih mudah diterima sehingga masyarakatnya menganut Islam. Berbeda dengan beberapa negara lain, Islam masuk melalui invasi yang tak jarang menumpahkan darah," terangya.

Dia melanjutkan bahwa pesan Moeldoko ini mengingatkan kepada seorang ulama yang mengharamkan wayang. "Jelas ustadz itu tidak paham sejarah Islam Indonesia sehingga dengan ringan memberi label haram pada budaya kita," tegasnya.

Irfaan mengilustrasikan sejatinya para wali (ulama) kita terdahulu mengutamakan diplomasi budaya daripada menggunakan label halal-haram yang hitam-putih. 

"Sunan Kalijaga misalnya, wayang menjadi media dakwah yang ramah dan asyik. Sehingga masyarakat lambat laun menganut agama Islam. Sebab itu, masyarakat Indonesia didominasi penganut Islam. Karena Islam dikenal rahmahnya, bukan marahnya," jelasnya.

Dia menegaskan bahwa syiar Islam dapat ditegakkan dengan cara santun, beradab, dan damai melalui budaya. 

"Islam sangat menghormati adat istiadat atau budaya. Maka tak heran kalau terdapat kaidah ushul fikih yang menyatakan _al-'adah muhakkamah_. Artinya adat istiadat bisa menjadi sumber hukum dalam Islam. Maka siapa saja yang mengharam-haramkan adat istiadat atau budaya kita, memang dia tidak paham dan tidak mengaji," pungkasnya. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya